KENDAL, Lingkarjateng.id – Rumah yang lama tidak berpenghuni seperti Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Kendal yang sudah selama 8 tahun dibiarkan kosong, biasanya banyak hal mistis terjadi. Gangguan bagi penghuni yang baru menempati rumah kosong biasanya menggoda. Namun, tidak demikian dengan yang dirasakan Bupati Kendal, Dico Ganinduto maupun istrinya, Chacha Frederica.
Dico mengatakan, tidak ada perasaan apapun saat malam pertama menempati rumah dinas. Pasalnya lantunan ayat suci alquran yang dilantunkan beberapa santri tidak berhenti dalam seminggu terakhir. Menurut Dico, tidak ada sesuatu apapun yang mengganggu dan bahkan terasa adem.
“Kami tidak merasakan apa-apa, semua baik-baik saja, sebelum masuk memang ada acara pengajian selama seminggu dengan harapan tidak ada gangguan dan saya maupun istri semalam adem ayem tidak ada gangguan,” ujar Dico, Senin (24/1).
Bupati Kendal akan Sanksi Tegas Oknum Dugaan Sunat Honor Tim Pemulasaran Jenazah
Dico berharap, dengan menempati rumdin menjadi semangat baru bagi dirinya dan masyarakat Kendal. Dico berencana akan berkantor di rumdin karena selain ada ruang kerja juga ada ruang untuk rapat.
Dia mengungkapkan, masyarakat bisa mengajukan jika ingin berkegiatan di rumdin seperti mengadakan rapat. “Kami terbuka sekali bagi masyarakat yang akan menggunakan fasilitas di rumah dinas, bisa untuk rapat atau berkumpul komunitas dipersilahkan termasuk wartawan juga boleh,” lanjutnya.
Rumdin, kata Dico, awalnya akan dipakai juga untuk rumah dinas Forkopimda namun sepertinya butuh waktu dan anggaran. “Rencana awal untuk rumdin forkopimda namun kalau melihat waktu dan anggaran, tidak memungkinkan. Maka kami fungsikan untuk rumdin bupati dan beberapa untuk kegiatan masyarakat,” pungkasnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)