KENDAL, Lingkarjateng.id – Kabupaten Kendal banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi melanda sejak Kamis malam (17/2) hingga Jumat (18/2) dini hari. Akibatnya sebanyak 10 kelurahan di wilayah Kecamatan Kota Kendal terendam banjir.
Tercatat lebih dari 200 rumah yang tersebar di Kelurahan Trompo, Kebondalem, Pegulon, Langenharjo, Kalibuntu, Pamekauman, Ngilir, Balok, Patukangan, dan Bandengan terendam banjir akibat luapan Sungai Kendal.
Beberapa kantor kelurahan dan tempat usaha juga ikut terendam, di antaranya Kantor Kelurahan Patukangan yang berada di sebelah utara Masjid Agung Kendal. Ketinggian banjir diperkirakan mencapai 20-30 sentimeter yang menggenangi permukiman dan jalan raya.
Warga Bandengan, Sugiono mengaku, kalau di sekitar rumahnya sudah menjadi langganan banjir. Sama halnya dengan rob, sudah menjadi langganan bagi kampungnya. Dengan ketinggian banjir mencapai lutut orang dewasa.
Banjir Jadi Masalah Serius di Ngampel Kendal
“Semalam jam 10 setelah hujan deras, air belum masuk. Kemungkinan air mulai masuk kampung setelah jam 12 malam. Enggak hujan (tengah malam), tapi sorenya hujan deras,” ujar Giono.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal, Sigit Sulistyo menerangkan, banjir kali ini yang pertama kali terjadi pada 2022. Kebanyakan bencana yang terjadi sejak Januari-Februari adalah tanah longsor dan angin kencang.
Banjir yang dialami sejumlah kelurahan di wilayah Kecamatan Kota Kendal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi di wilayah Kendal bagian atas.
“Dari 3 sungai, Sungai Kancar, Penut dan Bego, aliran jadi satu di Bendung Trompo sehingga harus dibuka dua. Air jadi meluap,” ujar Sigit. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)