JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) berencana menyelenggarakan festival layang-layang untuk meningkatkan pengunjung pariwisata di pesisir Bumi Kartini.
Pemkab Jepara sudah tiga kali menyelenggarakan festival layang-layang masing-masing di di Pantai Bandengan, kemudian di susul di Kecamatan Kembang beserta Sekuro Village, lalu di Pantai Empu Rancak, Kecamatan Mlonggo.
Kepala Disparbud Jepara, Eko Udyyono, menjelaskan waktu yang tepat untuk menyelenggarakan festival laying-layang di Jepara adalah satu atau dua hari setelah acara yang sama di Bali. Sebab, para wisatawan mancanegara yang sebelumnya mengikuti acara di Bali, akan berbondong-bondong hadir ke Jepara menyaksikan festival layang-layang.
“Momen ini sangat pas, sehingga potensi wisata di wilayah Jepara bisa meningkat kunjungannya, baik itu wisatawan lokal, luar daerah maupun luar negeri,” kata Eko saat ditemui di kantornya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Adapun konsep festival layang-layang yang akan diselenggarakan akan diselingi penampilan tarian budaya khas Jepara yang sengaja ditampilkan sebelum penerbangan layang-layang untuk memamerkan bahwa Jepara memiliki aneka ragam budaya.
“Semoga nanti APBD di Jepara bisa membaik, sehingga bisa men-support pelaksanaan kegiatan sembari meningkatkan kunjungan wisata,” sambungnya.
Disparbud Jepara akan berkoordinasi dengan Perkumpulan Pelayang Indonesia (Pelangi) yang telah berpengalaman dalam penyelenggaraan acara ini, baik tingkat daerah, nasional, maupun internasional.
“Bentuk layangan yang beragam mulai dari Superman, Paus Orca, Naga dan bentuk-bentuk lainnya sangat menghibur setiap mata yang memandang,” ungkapnya.
Ditemui terpisah, Penasihat Pelangi Jepara, Loteny Swastika Tenny Ria menyampaikan bahwa Pelangi sering diundang ke festival yang diselenggarakan di luar kota, bahkan sampai ke luar negeri juga.
“Event terakhir kemaren di Jepara, ada beberapa peserta dari luar daerah, seperti Surabaya, Sleman, Jogja, Jakarta, serta mancanegara yaitu Polandia dan Swedia,” kata Tenny.
Tujuan festival laying-layang ialah melestarikan layang-layang sebagai mainan tradisional serta pembuat dan penerbang layang-layang sebagai bagian untuk memajukan pariwisata daerah.
Tenny mengatakan layangan dari Jepara juga berhasil menarik perhatian dari wisatwan mancanegara.
“Waktu event di Jakarta ada orang India yang membeli layangan buatan orang Jepara,” imbuhnya.
Terdapat beberapa jenis layang-layang, seperti tradisional yang terdapat pakem tersendiri. Kreasi yang bentuknya lebih umum, layangan olahraga, dan inflatable atau balon. Inflatable inilah yang juga diminati banyak kalangan, bentuknya lucu, seperti paus, superman, dan bentuk-bentuk kartun lainnya.
“Untuk penilaiannya meliputi dua kategori, penilaian bawah terkait dengan bentuk, kreasi, dan model, dan penilaian atas saat mulai diterbangkan dan berada di ketinggian,” pungkasnya.
Sebagaimana di ketahui bersama, festival layang-layang juga menjadi event tahunan di luar negeri, seperti di India, Thailand, maupun Malaysia. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)