JEPARA, Lingkarjateng.id – Angka stunting di Kabupaten Jepara naik 0,07 persen dari yang semula 16,02 persen menjadi 16,09 persen. Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta saat meluncurkan Integrasi Layanan Primer (ILP) dan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kabupaten Jepara.
Peluncuran ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta di Pantai Kartini, Jumat, 14 Juni 2024.
Turut hadir Wakapolres Jepara Kompol Indra Jaya Syafputra mewakili Kapolres Jepara, Komandan Staf Kodim 0719/Jepara Mayor Arm Syarifudin Widianto mewakili Komandan Kodim 0719/Jepara, Kepala Pengadilan Negeri Jepara Rightmen Ms Situmorang, perwakilan Pengadilan Agama Jepara, serta pimpinan perangkat daerah terkait.
“Ini agak serius, kemarin ketika penilaian di Kemendagri saya ditanya mengenai stunting kita yang naik 0,07 persen, dari 16,02 persen menjadi 16,09 persen. Untuk itu hari ini saya minta para camat, petinggi, dan kepala puskesmas untuk intervensi betul,” kata Edy.
Edy mengungkapkan, kenaikan angka tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya para orang tua yang menitipkan balitanya pada kakek/nenek, sehingga makanan yang diberikan kepada balita belum mencukupi gizi yang dibutuhkan.
Ia menyebutkan, dari 183 desa dan 11 kelurahan hanya ada 6 desa yang masuk kategori bebas stunting, dan 67 desa yang mencapai target 5% kasus stunting.
“Untuk itu saya minta yang 67 desa ini digenjot betul, ajak babinsa dan bhabinkamtibmas untuk mengintervensi dengan memberikan tambahan susu. Pastikan susunya ini diminum para balita,” tandasnya.
Pj Bupati menegaskan akan memantau angka pravelansi stunting hingga Desember 2024 nanti. Ia berharap angka tersebut semakin turun dan tidak ada kasus stunting baru. Untuk itu dirinya meminta dinas terkait untuk memberikan pendampingan kepada calon pengantin dan ibu hamil.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Jepara menyerahkan bantuan ambulance kepada Puskesmas Keling II, Puskesmas Mayong I, dan Puskesmas Batealit. Dalam kegiatan tersebut, juga terdapat pos pelayanan terpadu bagi ibu hamil dan balita guna dilakukan pengecekan kesehatan dan pemberian asupan gizi guna mencegah stunting. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)