JEPARA, Lingkarjateng.id – Dalam rangka menciptakan Jepara yang kondusif dan stabil, perlu adanya peran dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Hal inilah yang mendasari diadakannya acara sarasehan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dengan Forkopimda bersama tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di ruang rapat Sosrokartono, Jepara, Rabu (16/2).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif mengimbau masyarakat agar cerdas dalam menggunakan sosial media. Pasalnya, saat ini gesekan yang ada di sosial media sudah sangat parah, seperti sering terjadinya pembulian, provokasi dan adu domba.
“Dengan kata dan ungkapan yang tidak pantas. Ini sudah sangat miris dan kelewatan, tanpa menyadari undang-undang ITE yang bisa menjerat mereka,” jelasnya.
DPRD Jepara Bentuk 4 Pansus untuk Bahas Ranperda Inisiatif Dewan
Ia berharap, kepada para tokoh yang hadir, dapat menyebarkan virus-virus perdamaian di akun media sosialnya masing-masing. Hal ini untuk menangkal radikalisme, provokasi dan adu domba, yang dapat mengganggu kondusifitas dan stabilitas nasional, khususnya di Jepara.
“Maka perlu adanya kesadaran, dalam menerima kabar atau berita. Jangan ditelan mentah-mentah, perlu adanya kebijaksanaan dan tabayun, agar kabar tersebut tidak mengandung hoax dan menimbulkan fitnah,” ungkapnya.
Di sisi lain ia pun berharap, kegiatan seperti ini sering diadakan. Hal ini untuk mempererat tali silaturahmi dalam menciptakan kondusifitas dan stabilitas di Kabupaten Jepara.
“Tiadalah kelapangan jiwa sebesar kebersamaan, kita harus memahami betul perbedaan adalah sebuah rahmat. Maka hari ini, siapa pun orang yang masih sensitif, perbedaan dan keberagaman dan anti Pancasila, perlu kita rangkul dan luruskan,” tuturnya. (Lingkar Network | Basid – Koran Lingkar)