JEPARA, Lingkarjateng.id – Masyarakat Kabupaten Jepara terus diingatkan untuk waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) pada musim hujan, terlebih saat ini kasus DBD tengah melonjak di Jepara.
“Demam berdarah sudah mulai menyerang masyarakat di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Jepara. Maka penting bagi warga untuk waspada,” kata Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dalam kegiatan Jumat Curhat di Masjid Istiqomah Dukuh Puring, Desa Jerukwangi Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, pada Jumat, 1 Maret 2024.
Selain waspada, masyarakat juga diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus untuk menekan penyebaran DBD.
Kematian Akibat DBD di Jepara Meningkat, Mayoritas dari Usia Anak-Anak
“Untuk menghindari bahaya DBD tersebut, warga harus mengikuti anjuran 3M Plus,” tuturnya,
3M plus, kata dia, mulai dari menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas tidak terpakai yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
“Hindari juga gigitan nyamuk dengan tidur memakai kelambu dan obat nyamuk,” ujarnya.
12 Orang Meninggal akibat DBD di Jepara, Disdikpora Ajak Sekolah Terapkan PSN
Sebelumnya, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jepara mengalami peningkatan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara mencatat, jumlah Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) 824 dengan rincian kasus 120, tersangka 689, dan meninggal 15 jiwa.
Oleh sebab itu, masyarakat juga diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)