GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Banyak cara untuk mengajak masyarakat menjaga kerukunan dan menangkal paham radikalisme. Seperti yang dilakukan Bupati Grobogan, Sri Sumarni bersama jajarannya ketika bermain seni ketoprak di Gedung Wisuda Budaya Purwodadi, Rabu (22/12).
Dalam pagelaran seni ketoprak itu, Sri Sumarni menyampaikan pesan mendalam untuk menjaga toleransi antar umat beragama. Hal itu salah satu upaya menjaga kerukunan dan memerangi paham radikalisme, terlebih menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.
Bahkan dia meminta masyarakat tidak tergiur dengan ajakan pekerjaan yang menjanjikan gaji besar, namun ujung-ujungnya masuk jaringan radikalisme maupun terorisme.
Taj Yasin Ingatkan Dasar Harmonisasi Warga Jateng
“Harapan dari pemerintah daerah, mari kita menjaga toleransi dan saling bahu membahu bergotong royong, saling bergandengan tangan untuk bersatu,” ajaknya.
Sri Sumarni pun mengakui, dalam penampilan pentas seni ketoprak tersebut dia sempat grogi karena pentas dilakukan dadakan. Meskipun demikian, dia pun tampil baik dalam bermain peran kesenian ketoprak.
“Hal ini dilakukan supaya memberikan semangat pelaku seni di tengah pandemi Covid-19. Saya menjadi peran ketoprak sudah tiga kali, dulu pernah di Magelang bersama Pak Ganjar dan di Jepara,” jelasnya.
Sementara Kepala Kesbangpol Grobogan, Daru Wisakti juga turut tampil dalam pagelaran seni ketoprak itu menjelaskan, kegiatan pentas seni ketoprak itu untuk menjaga sikap wawasan kebangsaan, kewaspadaan dini terhadap paham radikalisme dan konflik.
“Tema ini menjelang Nataru sangat tepat sekali, yang dimunculkan toleransi, karena bangsa kita beraneka agama, keyakinan dan aliran kepercayaan, supaya kita saling menghormati satu dengan sama yang lain. Toleransi harus kita ke depankan,” jelasnya.(Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)