KUDUS, Lingkarjateng.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus buka suara terkait adanya dugaan pemotongan dana hibah pada periode kepengurusan antara tahun 2016-2021.
Ketua KONI Kudus Imam Triyanto membenarkan adanya sejumlah pengurus yang telah diundang oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat untuk dimintai keterangan.
“Undangan yang diterima itu, atas dugaan penyalahgunaan keuangan KONI,” ucapnya.
Proses pencarian keterangan tersebut dilakukan setelah Kejari mendapatkan laporan adanya dugaan pemotongan dana hibah untuk pengurus cabang (pengcab) olahraga yang dilakukan KONI Kudus.
Namun, lanjut dia, pihaknya sempat heran lantaran sejumlah pengurus yang tidak berkaitan dengan anggaran juga mendapat surat undangan.
“Dua bendahara dan empat pengurus yang tidak berkaitan dengan anggaran ikut diundang. Jadi aneh, kami juga bingung. Karena anggaran periode ini masih berjalan. Kalau memang ada temuan itu di tahun berapa dan tentang apa,” kata Imam.
Baca juga:
Kejari Panggil Pengurus KONI Kudus, Dalami Dugaan Kasus Pemotongan Dana Hibah
Meski demikian, pihaknya mengaku akan bersikap proaktif dan membantu memberikan informasi yang dibutuhkan Kejari Kudus.
Tegaskan Tak Ada Peremasalahan Keuangan
Sementara itu, Ketua KONI Kudus periode 2010-2018 M Ridlwan mengatakan telah mendengar adanya laporan dugaan pemotongan dana pengcab olahraga tersebut. Bendahara yang bertugas di tahunya juga sudah diundang oleh Kejari Kudus.
Ia menegaskan, persoalan keuangan di periode KONI yang dipimpinya sudah tidak ada permasalahan. Apalagi laporan keuangan tersebut juga telah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kalau memang ada dugaan itu siapa yang dipotong, pemotongan, kapan, dimana, dan siapa yang memotong,” jelasnya.
Ridlwan menuturkan, pelaporan semacam itu dan sudah beberapa kali ditimpanya. Bahkan dulu sempat ada pelaporan sampai ke Polda dan Kejaksaan Tinggi (Kejati).
Baca juga:
Kejari Kudus Dalami Dugaan Pemotongan Dana Hibah KONI
“Kok ada lagi, padahal sudah pernah dipanggil terkait dengan hal yang sama. Saya juga sudah menyelesaikan anggaran dan telah diperiksa BPK,” ucapnya. (Lingkar News Network|Koran Lingkar Jateng)