SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang memprediksi ada kenaikan kasus Covid-19 pada Oktober dan Desember mendatang. Kepala DKK Semarang, Moh Abdul Hakam mengungkapkan hal tersebut pada Senin (4/10/21).
Prediksi itu muncul pasca melihat grafik data pada 2020. Juga pada saat itu angka vaksinasi serta penerapan protokol kesehatan (prokes) belum tinggi.
Menurutnya, jika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak berlaku, maka dampaknya akan cukup besar.
DKK memperkirakan nantinya akan ada peningkatan kasus pada akhir Oktober dan Desember sebanyak 190 – 200 kasus.
“Angka kasus Covid-19 dari mesin learning yang kami masukan, kami juga masukan angka vaksin dan prokes, kalau tidak ada PPKM darurat, nanti ada peningkatan kasus di Oktober akhir antara 200 dan akhir Desember 190 – 200 kasus,” ujar Hakam.
Gencarkan Skrining Deteksi Covid-19
Guna mengantisipasi lonjakan kasus, pihaknya saat ini tengah menggencarkan skrining deteksi dini Covid-19.
Random sampling juga terus DKK Semarang lakukan di beberapa sektor. Bahkan dalam bulan September lalu sudah ada 10 ribu sampling secara skrining.
“Ini minggu keempat kami melakukan skrining menyasar ke tempat-tempat umum, seperti restoran dan kafe. Sebelumnya, kami skrining ke sekolah, pasar tradisional dan modern, dan perkantoran,” jelasnya.
Kasus Covid-19 di Kota Semarang masih sangat fluktuatif. Misalnya pada Kamis lalu, angka kasus Covid-19 di Kota Semarang di bawah 10 kasus. Namun sehari setelahnya naik menjadi 14 kasus.
Tidak henti-hentinya Hakam mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak terlalu euforia dengan kelonggaran yang sudah diberikan. Penerapan protokol kesehatan (prokes) harus tetap dilakukan. (nda/pal)