JEPARA, Lingkarjateng.id – Perajin rotan di Jepara terpaksa menaikkan harga kerajinan rotan miliknya. Hal itu lantaran semakin tingginya bahan baku rotan.
Imron (39) seorang perajin rotan asal Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara mengatakan, kenaikan kerajinan rotan yang terjadi memang tidak signifikan. Namun, hal itu berpengaruh pada penjualan barang yang ia produksi.
“Kalau mau jual ya harus menghitung biaya bahan baku dan pengerjaannya,” katanya, Senin (10/1).
Liburan Sembari Berburu Durian di Jepara
Kenaikan rotan tersebut berimbas pada kenaikan produk yang diproduksi. Meski begitu, tidak ada penurunan permintaan. Dia mengatakan, barang yang diproduksi olehnya merupakan furniture yang biasa dikirim ke mancanegara.
“Biasanya kirim ke Malaysia, India dan negara lain. Tergantung permintaannya dari mana,” katanya.
Dia menambahkan, selain rotan original, ada juga bahan baku rotan sintetis. Menurutnya, rotan sintetis lebih mudah didapat meski harganya lebih mahal. “Harga rotan sintetis kisaran Rp 50 ribu per pak. Itu warnanya sudah dari pabrik. Jadi kita agak susah kalau mau buat barang jadi seperti kursi yang hanya menghabiskan tiga kilo rotan kan sisa nantinya,” tutupnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)