KENDAL, Lingkarjateng.id – Janji kampanye yang sukses mengantarkan Bupati Dico duduk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Kendal sedikit demi sedikit terealisasi. Salah satu yang menjadi andalan adalah Program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Desa berbasis Dusun atau lebih familier dengan sebutan Dana Dusun.
Dana yang dijanjikan sebesar Rp 100 Juta hingga Rp 300 setiap dusun tergantung dari kebutuhan. Sebagai pilot project untuk BKK Dusun diberikan kepada 19 dusun pada tahun 2021 dan sudah selesai pemanfaatannya.
Sudaryanto, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kamis (27/1) menjelaskan, untuk pencairan awal diberikan ke 19 dusun di setiap kecamatan sebesar Rp 100 juta. Tahun 2022 sudah direncanakan sebanyak 600 dusun dari jumlah dusun di Kabupaten Kendal sebanyak 1.163 dusun yang ada di Kendal.
Bupati Kendal Ingatkan 5 Fokus Kerja Disperkim
“Bantuan yang akan dikucurkan tahun 2022 ini rencana sebanyak 600 dusun tapi ini masih rencana, ada banyak peruntukanya seperti jalan, desa wisata dan juga perikanan,” ujar Sudaryanto.
Kepala Desa Sukomangli, Kecamatan Patean, Slamet mengatakan, bahwa salah satu dusunnya mendapatkan BKK Dusun sebesar Rp 100 juta yaitu Dusun Kempong dan masyarakat merasakan sekali manfaatnya. Slamet menjelaskan dana digunakan untuk membangun talud (dinding penahan tanaha, red), gorong-gorong dan rabat beton jalan lingkar. Khusus untuk jalan lingkar warga kini senang karena jalan yang semula ini tidak bisa di lalui dua mobil kini sudah bisa.
“Jalan lingkar dusun yang belum lama ini dibangun dengan dana dusun manfaatnya sangat besar karena sekarang bisa dilalui dua mobil bersimpangan, dana juga digunakan untuk perbaikan talud dan gorong-gorong,” ujar Slamet.
Bupati Kendal Resmikan Sekolah Inklusi
Sementara itu Bupati Dico M. Ganinduto saat menemui Kepala Desa se-Kecamatan Patean mengungkapkan, bahwa janji kampanye pasti terealisasikan. Hanya saja kata Dico mekanismenya benar-benar diperhitungkan jadi tidak serta-merta terealisasi tapi tidak ada dasar hukumnya.
Sebenarnya realisasi untuk program terutama BKK desa berbasis Dusun ini bisa terlaksana dua tahun setelah pelantikan. Namun, sebagai bentuk tanggung jawab dirinya sudah mulai merealisasikan sejak tahun 2021 meski hanya 19 dusun karena sebagai pilot project.
“Saya dilantik Februari 2021 dan BKK Desa Berbasis Dusun ini terealisasi pertengahan 2021 untuk percobaan 19 dusun, kemudian tahun ini minimal satu desa ada satu dusun yang akan kami berikan, baru tahun 2023 semua dusun kami kucurkan,” ujar Bupati Dico.
Pihaknya juga minta maaf jika baru sekitar satu dusun setiap desa untuk tahun 2022, karena terkendala anggaran. Pasalnya, PAD Kabupaten Kenaikan sekitar Rp 20 Miliar, pada era dirinya akan berusaha menaikan sebesar Rp 150 miliar.
“Jika target kenaikan bisa tercapai sudah pasti untuk BKK Desa Berbasis Dusun bisa terealisasi cepat, kami membutuhkan bantuan semua pihak termasuk Kepala Desa,” lanjutnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)