GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Pembangunan pasar Glendoh dengan anggaran biaya Rp 24,4 miliar baru tercapai 50 persen. Padahal target pembangunan seharusnya selesai bulan Agustus mendatang.
Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan Pradana Setiawan, Minggu (26/5).
Adapun, biaya pembangunan Pasar Glendoh menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Pembangunan pasar itu (Pasar Glendoh, red), pekerjaan dilaksanakan oleh Satker Kemen PUPR,” ucap pria yang akrab disapa Danis ini.
Lebih lanjut, Danis mengungkapkan, nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp 24,4 miliar. Sementara waktu pelaksanaan masa pembangunan 240 hari dan masa pemeliharaan sampai 365 hari.
“Sesuai kontrak kerja pembangunan capai 50 persen dan target selesai pada akhir bulan Agustus 2024,” katanya.
Jika proyek ini selesai, Pasar Glendoh dapat menampung 350 pedagang. Jumlah tersebut sama dengan pedagang lama yang ada di pasar Glendoh.
“Pasar yang baru dapat menampung 350 pedagang,” katanya.
Saat ditanya perihal pemanfaatan pasar Glendoh yang lama, pihaknya mengatakan belum mengetahui rencana dari pemkab Grobogan.
“Belum tau mas, rencana pengelolaan dari Disperindag. Nanti, kita kembalikan ke Pemkab (BPPKAD),” ujarnya.
Diketahui, pasar Glendoh yang baru dibangun di Jalan Gajah Mada Purwodadi. Lokasi pasar Glendoh sendiri berada di sebelah pasar Holtikultura dan Pasar Pagi Purwodadi.
Sebelumnya, pasar Glendoh yang lama berada di Jalan Letjend R. Suprapto No. 91, Purwodadi, Jetis Barat, Purwodadi, atau berada di dekat jantung kota Purwodadi yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari simpang lima Purwodadi. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)