GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih bersama Ikatan Istri Karyawan Perhutani (IIKP) Gundih, mengajak anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Rimba menanam pohon jenis jati mahoni, kesambi dan buah-buahan sebanyak 1.300 bibit.
Penanaman dilakukan di kawasan hutan Petak 133 (H-2) seluas 1,5 Ha Resort Pangkuan Hutan (RPH) PEPE Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Monggot Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer Grobogan, Rabu (8/12).
Administratur Perhutani KPH Gundih, Khaerudin mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya mengenalkan anak-anak TK Tunas Rimba, untuk dapat mengetahui dan mengenal hutan, juga mengajak para anak-anak praktik langsung menanam pohon dalam kawasan hutan.
Sebagian Wilayah Grobogan masih Tergenang Banjir
“Sebanyak 1.300 bibit jati mahoni, kesambi dan buah buahan sekitar 300-an ditanam oleh anak-anak TK, sisanya ditanam oleh IIKP, wali murid serta warga sekitar yang hadir,” kata Khaerudin.
Menurutnya, dengan dikenalkannya penanaman sejak dini diharapkan anak-anak memahami pentingnya menghijaukan hutan. Bahwa hutan itu memiliki banyak manfaat mulai dari menghasilkan oksigen, mengatur tata air, dan sebagai tempat bagi tumbuhan dan hewan untuk berkembang biak.
Sementara Kepala Sekolah Yayasan Tunas Rimba Cabang Gundih, Sulistiyanti mengaku, sengaja mengajak anak-anak TK turut berperan dalam penanaman tersebut. Tujuannya agar kegiatan tersebut, dapat menanamkan rasa cinta anak-anak TK kepada lingkungan.
Dengan menanam pohon, lanjutnya, maka udara yang dihirup tetap bersih, ketersediaan air tanah tetap terjaga dan pohon dapat menjaga dari ancaman bencana banjir dan tanah longsor. “Anak usia dini, pada masa ini otak lebih mudah menyerap berbagai informasi, baik yang dilihat, didengar, atau dirasakan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kecintaan anak-anak pada lingkungannya,” jelas Sulistyanti.
Salah seorang anak TK Tunas Rimba Cabang Gundih, Fatimah mengaku senang diajak menanam di kawasan hutan. Dia berujar akan rutin mengajak teman-temannya untuk menjaga dan merawat bibit pohon jati yang mereka tanam. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)