GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Sebanyak 19 desa di delapan kecamatan Kabupaten Grobogan dilanda banjir usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada Senin, 20 Januari 2025 malam.
Kabid Kedaruratan BPBD Grobogan, Suwignyo, saat dikonformasi pada Selasa, 21 Januari 2025 menyebutkan delapan kecamatan yang terdampak banjir yakni Purwodadi, Toroh, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Gubug, Tawangharjo, Penawangan.
Suwignyo mengatakan ketinggian banjir bervariasi antara 20 hingga 60 sentimeter dan menggenangi akses jalan permukiman.
“Kelurahan Kalongan Kecamatan Purwodadi, Mojoagung Kecamatan Karangrayung dan beberapa desa di kecamatan Toroh sudah berangsur Surut,” terangnya.
Sementara untuk wilayah Kota Purwodadi, sambung Soewignyo, khususnya Jalan R Soeprapto, Dr Soetomo, dan Diponegoro ketinggian air masih berkisaran antara 30 hingga 40 centimeter.
“Hingga saat ini, kendaraan roda dua (motor) belum bisa melewati wilayah perkotaan,” ungkapnya, Selasa, 21 Januari 2025.
Banjir di Grobogan juga memutus akses jalan Kecamatan Godong, Grobogan dengan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali.
“Ketinggian air mencapai 40 sentimeter, tepatnya di depan Pasar Sumberejosari, sampai sebelah Utara kantor kecamatan Karangrayung,” bebernya.
Akibat banjir di Grobogan, setidaknya ada 54 warga Purwodadi yang mengungsi yakni warga Perumahan Permata Hijau dan Perum Griya Citraduta Purwodadi.
“Para warga mengungsi di GOR Ngraji Kecamatan Purwodadi dan di Kantor BPBD,” sambungnya.
Selain pemukiman warga, banjir juga merendam lahan persawahan. Kendati begitu BPBD belum bisa memberikan data lahan yang terdampak.
“Saat ini belum dilakukan pendataan pasti lahan yang terdampak,” ucapnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksosno – Lingkarjateng.id)