BLORA, Lingkarjateng.id – Sebanyak 142 sekolah di Kabupaten Blora yang terdiri dari Pendidikan Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan direhabilitasi melalui alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) dan Bantuan Provinsi (Banprov) tahun 2025.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Sunaryo, melalui Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana, Sandy Tresna Hadi, mengungkapkan bahwa tahun ini kemungkinan tidak ada rehabilitasi sekolah melalui pembiayaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Untuk tahun ini untuk DAK tidak ada, namun masih tetap ada rehabilitasi gedung mulai ringan, sedang hingga berat,” ujarnya pada Selasa, 4 Februari 2025.
Sandy menjelaskan bahwa anggaran rehabilitasi 142 sekolah tahun ini sebesar Rp 19,7 miliar. Rinciannya, sebanyak 131 sekolah direhabilitasi melalui DAU dengan total anggaran Rp 18,6 miliar dan sebanyak 11 sekolah direhabilitasi melalui Banprov dengan total Rp 1,1 miliar.
“Untuk rata-rata per sekolah bisa menerima antara Rp 50 juta hingga Rp 200 juta. Bahkan ada 4 sekolah nantinya akan mendapatkan alokasi lebih dari Rp 200 juta dan pengerjaan melalui tender,” beber Sandy.
Berbeda dengan pembiayaan DAK yang pengerjaannya dilakukan secara swakelola, Sandy menyebut bahwa rehabilitasi tahun ini akan digarap oleh pihak penyedia jasa.
“Intinya, sekolah yang mendapatkan rehabilitasi tahun ini merupakan hasil pendataan pada tahun sebelumnya. Bagi sekolah yang mendesak atau urgent untuk ditangani akan diusulkan pada APBD Perubahan tahun ini,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)