DEMAK, Lingkarjateng.id – Ikon wisata religi Demak ternyata menghadapi tantangan dan kendala dalam pengembangan pariwisatanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, dengan jujur dan terbuka mengaku bahwa Pemerintah Kabupaten Demak kekurangan dana dan mengharapkan banyak investor baru masuk mendukung pengembangan pariwisata Demak.
“Kita punya semuanya potensi, ada Masjid Agung Demak, dan tempat-tempat ziarah lainnya yang menjadi tujuan wisata religi. Namun, kita jujur kurang mendapatkan dukungan biaya. Besar harapan supaya ada investor siap mengembangkan, kita akan senang sekali,” ucap Sugiharto, dalam sesi FGD Renaissance Demak Menapaki Kembali Kejayaan, Sabtu, 28 September 2024.
Sugiharto mengatakan Pemkab Demak berencana mengembangkan pariwisata, tetapi memang kesulitan dana.
“Sebetulnya kami ingin mengembangkan tetapi terbentur dana. Seperti kemarin pas banjir, perbaikan infrastruktur kita kesulitan,” terangnya.
Dirinya juga menyayangkan kecintaan masyarakat terhadap Demak yang masih kurang. Padahal, hal ini dinilai menjadi salah satu terpenting agar dampaknya multiple effects.
“Kecintaan terhadap Demak masih kurang. Apalagi anak-anak muda. Mereka sepertinya malu. Makanya, kita butuh menggenjot kecintaan masyarakat agar tumbuh. Sehingga, Demak bisa maju dan pariwisatanya berkembang, multiple effect,” tuturnya.
Segala sesuatu dalam mengembangkan pariwisata, Sugiharto menekankan bahwa Pemkab Demak sudah siap. Namun, butuh dukungan investasi pihak-pihak terkait dalam mengelola dan mengembangkan.
“Hotel di Demak masih sedikit sekali. Sehingga, kita butuh investor untuk mengembangkan pariwisata. Jadi prinsipnya kita sudah siap semua, tetapi kita masih mencari-cari investor dalam mengelola dan mengembangkan pariwisata. Kita yakin jika semuanya mendukung kita semua siap berjuang memajukan Demak,” terangnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)