BLORA, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Edi Widayat, mengatakan penyakit demam berdarah dengue (DBD) bisa diminimalkan dengan beberapa cara, salah satunya memberikan vaksin DBD.
Edi menjelaskan vaksin DBD adalah vaksin untuk mencegah demam berdarah yang bisa berakibat fatal. Vaksin ini berisi virus dengue yang sudah dilemahkan dan tidak berbahaya. Cara kerja vaksin DBD mampu merangsang sistem imun agar dapat mengenali dan melawan serangan virus secara cepat.
“Penyakit demam berdarah dengue bisa dicegah dengan beberapa cara, salah satunya melalui pemberian vaksin DBD. Vaksin ini juga bertujuan untuk mencegah demam berdarah yang parah. Gejala berat pada DBD biasanya dialami oleh orang yang sudah pernah terkena infeksi virus dengue dan kemudian terinfeksi lagi,” terangnya, Selasa, 14 Mei 2024.
Penyakit demam berdarah, kata Edi, tidak boleh dianggap remeh, khususnya DBD dengan gejala yang berat. Edi menyampaikan bahwa DBD memiliki pola khas yang disebut siklus pelana kuda.
Biasanya, lanjutr Edi, seseorang dengan gejala DBD mengalami bitnik merah pada kulit yang sulit memudar saat ditekan. Bintik tersebut merupakan bekuan darah akibat pendarahan di bawah kulit. “Demam berdarah dengue mulai menimbulkan perdarahan ketika jumlah trombosit sudah sangat rendah. Makin rendah jumlah trombosit, perdarahan yang dialami penderita juga bisa semakin parah,” terangnya.
Kemudian trombosit yang rendah akibat DBD juga bisa menimbulkan tanda perdarahan lainnya, seperti gusi berdarah, mimisan, dan BAB berdarah. Pada kondisi DBD yang parah, dapat terjadi juga kebocoran plasma, di mana cairan merembes ke luar dari dalam pembuluh darah.
“Jika sudah ada kebocoran plasma, pembuluh darah akan kolaps atau kempis sehingga terjadilah syok. Kondisi ini disebut dengue shock syndrome. Syok ditandai dengan tekanan darah yang sangat rendah, sehingga darah tidak bisa mengalir dengan baik ke organ-organ tubuh. Kurangnya suplai darah ini membuat organ tubuh tidak bisa berfungsi, bahkan mengalami kerusakan yang dapat berujung pada kematian,” paparnya.
Selain gerakan pemberantasan sarang nyamuk, Edi menyebut pencegahan DBD bisa diminimalkan dengan vaksin DBD.
“Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan memperkuat sistem imun untuk melawan serangan virus dengue,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)