BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Kementerian Koordinator Perekonomian (RI), Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri dan sejumlah Guru Besar Universitas Negeri Semarang untuk memaksimalkan potensi daerah.
Rakor yang digelar di Padma Hotel Semarang, Jumat, 26 April 2024 itu selain membahas soal daya saing daerah di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Blora, Pemkab Blora juga minta masukan dari sejumlah pihak tersebut.
Jajaran Pemkab Blora dipimpin langsung oleh Bupati Blora Arief Rohman serta diikuti oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala DPMPTSP, Kepala DP4, Bappeda dan Kabag Perekonomian Setda. Sementara dari Menko Perekonomian diwakili Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Ali Murtopo Simbolon.
“Saya dan rombongan ingin meminta saran, masukan serta dukungan dari Kemenko Perekonomian RI serta para Guru Besar Universitas Negeri Semarang. Tentunya kami nantikan untuk kemajuan meningkatkan ekonomi sekaligus kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Bupati Arief pada rakor tersebut memaparkan potensi unggulan Blora kayu jati, minyak gas bumi dan potensi pertanian lainnya. Serta peternakan Sapi terbesar di Jawa Tengah dan terbesar kedua di Indonesia.
Sementara itu Kemenko Perekonomian menyampaikan ada 10 indikator Indeks Daya Saing Daerah. Antara lain daya dukung ekonomi, kapasitas fiskal, angka harapan hidup, cakupan internet dan produktivitas tenaga kerja.
Selain itu, jumlah menara BTS, jumlah sarana layanan keuangan, jumlah sarana ekonomi, jumlah kawasan ekonomi strategis dan jarak ke pelabuhan.
Dari 10 indikator tersebut Kabupaten Blora menempati posisi ke 25 dari 35 Kabupaten/kota se Jawa Tengah dengan Indeks 3,21 poin dari nilai 0-10.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Arief menyampaikan bahwa pihaknya bersama Mensesneg Pratikno sedang menyusun Kawasan Ekonomi Cepu Raya, yang mencakup Blora bagian Timur dan Bojonegoro bagian Barat.
Orang nomor satu di Blora itu mendukung dan berharap ada kajian lebih lanjut terkait potensi kawasan Industri di Kabupaten Blora untuk menunjang perekonomian negara dan menyambut Indonesia Emas 2045.
Untuk menindaklanjuti Rakor tersebut Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri, Ali Murtopo Simbolon berencana akan membentuk tim kerja yang khusus membahas soal potensi industri di Blora. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)