SEMARANG, Lingkarjateng.id – Apakah Anda mengetahui wisata Lawang Sewu yang berada di pusat Kota Semarang ini? Rasanya tak cukup jika Anda berkunjung ke Kota Semarang tapi tak mengunjungi ikon Kota Semarang.
Bangunan ini milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang awalnya digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Gedung Lawang Sewu ini dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 m2.
Tahapan Pembangunan Gedung Lawang Sewu

Sumber Gambar: heritage.kai.id
Lawang Sewu merupakan bangunan yang didesain oleh arsitek terkenal Belanda, Prof. Klinkhamer dan BJ Oendaag. Dulunya tempat ini disebut Het Hoodfkantoor van de Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatscappji. Lokasinya tepat berada di tengah-tengah kota di Jalan Pemuda, Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.
Lawang Sewu didirikan pada 27 Desember 1904 dengan arti seribu pintu. Namun, pintu yang sebenarnya hanyalah 928 pintu dengan 425 frame dan 114 ruang kerja (tak termasuk ruang meeting).
9 Tempat Wisata Hits di Semarang
Selain desainnya yang unik, Lawang Sewu mempunyai ornamen kaca patri pabrikan Johannes Laurens Schouten. Ornamen itu menceritakan kemakmuran dan keindahan Pulau Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, Kota Maritim dan kejayaan kereta api.
Selain itu, terdapat ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga dan puncak menara yang terbuat dari perunggu.

Selain menjadi tempat wisata, Anda dapat menyewa Gedung Lawang Sewu untuk pameran, meeting, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, workshop, pemotretan dan lain sebagainya.
Di balik hingar bingar pekerjaan perusahaan kereta api, Lawang Sewu memiliki sisi kelam, yakni ruang bawah tanah dan lantai tiga yang berupa loteng untuk penjara bagai para tahanan di masa penjajahan.
Sekarang, Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi masa perkeretaapian Republik Indonesia. Koleksi yang dipamerkan Alkamar, mesin Edmonson, mesin hitung, mesin tik, replika lokomotif uap, surat berharga dan lain-lainnya. Di bagian pintu keluar terdapat perpustakaan yang berisi buku-buku tentang kereta api.
Sejarah Lawang Sewu

Pada bulan Juli 1907, Lawang Sewu digunakan sebagai Kantor Pusat Administrasi NIS. Namun, saat diambil oleh Jepang pada 1942-1945, Lawang Sewu dialihfungsikan menjadi Kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang). Kemudian di tahun yang sama, yakni 1945 menjadi Kantor Eksploitasi Tengah DKARI (Djawatan Kereta Api Republik Indonesia).
Wisata Semarang, Pesona Klenteng Sam Poo Kong yang Unik
Setelah pengakuan kedaulatan RI pada tahun 1949, Lawang Sewu digunakan Kodam IV Diponegoro. Baru di tahun 1994, Gedung Lawang Sewu diserahkan Kereta Api (Perumka) yang sekarang menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Selanjutnya, dilakukan restorasi di tahun 2009 dan baru diresmikan Purna Pugar Cagar Budaya Gedung A Lawang Sewu pada 5 Juli 2011.
Harga Tiket
Jam operasional untuk Senin-Jumat pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB. Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu, pukul 08.00 WIB – 20.00 WIB.
Harga tiket masuk Gedung Lawang Sewu untuk anak-anak dan pelajar adalah Rp 10.000 per orang. Sedangkan untuk dewasa dan mahasiswa adalah Rp 20.000 per orang. Berbeda untuk wisatawan mancanegara Rp 30.000 per orang. Lawang Sewu jug menyajikan tarif untuk photoshoot dengan biaya sebesar Rp 330.000/jam.
Menarik, bukan? Demikian sejarah ikon Kota Semarang, semoga informasi ini dapat membantu Anda jika berkunjung ke Lawang Sewu. (Lingkar Network | Jazilatul Khofshoh – Lingkarjateng.id)