Lingkarjateng.id – Mengulik wisata religi di Kabupaten Pati memang tidak pernah ada habisnya. Banyak para ulama yang menyebarkan agama Islam di Bumi Mina Tani ini, dari Sunan Prawoto, Syekh Jangkung, Ki Ageng Ngerang, Syekh Ahmad Mutamakkin, Nyai Ageng Ngerang, Syekh Ronggo Kusumo, KH. Abdullah Salam, Ki Ageng Penjawi hingga Sunan Makhdum.
Berikut ini Lingkarjateng.id rangkum untuk Anda tokoh ulama yang menyebarkan Islam di Pati, yakni Sunan Makhdum.
1. Silsilah Sunan Makhdum
Sunan Makhdum merupakan keturunan Nabi Muhammad yang ke-25 dari Sayyidina Husein. Nama Makhdum memiliki julukan yang bermakna ‘orang yang didahulukan’. Dalam hal ini, didahulukan dalam menyebarkan agama Islam khususnya di tanah Jawa.
Sunan Makhdum atau biasa dikenal Sayyid Abdurrahman Al-Makhdum merupakan ulama dari Timur Tengah. Pada abad ke-14 M, Pulau Jawa masih berada di pemerintahan Kerajaan Majapahit. Setelah itu, Sunan Makhdum diperintah oleh Sultan Muhammad 1, seorang khalifah Kerajaan Istanbul Turki untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia.
2. Lokasi Makam
Makam Sunan Makhdum terletak di Jalan dr. Susanto, Kelurahan Parenggan, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati dekat Alun-Alun Kota Pati. Selain itu, Sunan Makhdum juga mempunyai petilasan di Cirebon
3. Syiar Islam
Dalam berdakwah, Sunan Makhdum selalu berpindah-pindah tempat sembari berdagang dari Semenanjung Malaya, Pulau Sumatera, Jawa hingga Madura. Saat itu, alat transportasi yang digunakan adalah kapal.
Sunan Makhdum bergabung dalam Walisongo generasi pertama yakni sekitar tahun 1404 Masehi yang mana rata-rata Walisongo generasi pertama berasal dari jazirah Arab.
Walisongo merupakan sebuah grup atau organisasi kewalian yang terdiri dari 9 wali untuk mempermudah dalam syiar agama Islam yang mana anggotanya merupakan ahli pengobatan, ahli sejarah dan sebagainya. Sementara Sunan Makhdum sendiri merupakan ahli teknik kapal.
Sunan Makhdum memimpin wali songo yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, di antaranya Sayyid Subakir, Maulana Ishaq, Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ahmad Jumadil Qubra, Maulana Ahmad Al Maghrib, Maulana Malik Israil, Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanudin dan Maulana Aliyudin.
Saat menyebarkan agama Islam di Jawa, saat itu masih di bawah pemerintahan Kerajaan Majapahit yang mana masyarakatnya memeluk agama Hindu.
Sunan Makhdum sangat gigih dalam menyebarkan agama Islam. Setelah bertugas di Pasai, Sunan Makhdum pergi ke Pati sampai akhir hayatnya hingga disemayamkan di Kelurahan Parenggan, Kecamatan Pati.
Berdasarkan keterangan Juru Kunci Makam Sunan Makhdum, Suyuti mengungkapkan bahwa, makam Sunan Makhdum sering mengalami puncak keramaian pada saat tertentu seperti malam Jumat dan hari libur. Rata–rata peziarah, didominasi dari daerah tetangga sekitar Pati yaitu Demak, Kudus, Jepara dan Rembang.
Untuk mengenang jasa-jasanya dalam menyebarkan agama Islam, setiap 10 Muharram diperingati sebagai haul Sunan Makhdum. Bahkan, Pemerintah Desa dan masyarakat setempat pun antusias dalam menggelar haul Sunan Makhdum. (Lingkar Network | Ferlinda Rusdiana – Lingkarjateng.id)