Lingkarjateng.id – Saat pertama kali masuk dunia kerja, sebagian orang mungkin akan merasa memasuki lingkungan yang benar-benar baru dan berbeda jika dibandingkan saat masih sekolah maupun kehidupan kampus. Tentunya, seseorang mendambakan lingkungan kerja yang ideal menurut versi masing-masing individu.
Namun tak jarang, lingkungan kerja yang tidak sehat justru memberikan tekanan terhadap kondisi mental sehingga mempengaruhi kebahagiaan. Jika terlalu berharap suasana ideal di tempat kerja, kita akan terjebak pada rasa frustasi.
Rasa bahagia tak semestinya digantungkan pada lingkungan dan faktor eksternal, melainkan mutlak diciptakan oleh diri sendiri. Nah, berikut ini sekelumit cara agar kamu bisa menjaga kewarasan dan kebahagiaan di tempat kerja.
1. Cintai Profesi
Mencintai profesi merupakan salah satu langkah pertama agar tetap bisa menikmati pekerjaan meski berada di lingkungan kerja yang tidak ideal. Ketika kita memiliki rasa cinta terhadap profesi yang digeluti, sedikit banyak akan memberikan semangat untuk mengerjakan tanggung jawab yang diberikan. Mungkin, ada alasan kecil yang bisa menjaga semangat. Misalnya, alasan bahwa karya kita bermanfaat bagi orang banyak, cukuplah menjadi spirit untuk mengerjakannya dengan kesungguhan.
2. Tidak Terlalu Mengharapkan Apresiasi
Alangkah baiknya jika usaha dan hasil kerja keras yang telah dikerahkan mendapatkan apresiasi dan pujian. Namun, di dunia kerja janganlah terlalu banyak berharap untuk menerima apresiasi karena akan mempengaruhi kestabilan produktivitas dalam berkarya. Menerapkan motivasi bahwa hasil kerja kita merupakan cara untuk menjaga eksistensi dan aktualisasi diri, serta kepuasan batin. Kita bisa memberikan reward terhadap diri sendiri atas kerja keras kita ketimbang mengharapkannya dari orang lain.
3. Tidak Mudah Terpengaruh
Jadilah pribadi independen dan berpendirian yang tak mudah goyah oleh gangguan eksternal. Lingkungan kerja kadang tidak mendukung, persaingan bisa saja tidak sehat, dan kita boleh mengabaikan semua hal yang tidak menguntungkan. Cobalah untuk tidak lewah piker dengan gangguan ekstrenal, dengan begitu produktivitas kerja tidak terganggu.
4. Tulus
Bekerja dengan tulus dan berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan. Ketika hasil kerja kita ditolak atasan, pelajari kekurangannya. Manakala karya kita diabaikan teman, padahal dia memiliki tanggung jawab memproses lebih lanjut, tidak perlu membalas dengan perlakuan serupa. Karena pengabaian atas karya kita adalah ketidakmampuan dia untuk menyempurnakan, dan jika kita membalasnya maka kualitas kita sama saja dengan dia. Lain waktu, selamatkan karya atasan itu dengan polesan perbaikan yang lebih memuaskan. Itu cara berkelas dalam membalas.
5. Harga Diri
Cara bahagia di tempat kerja selanjutnya adalah tidak perlu mencari muka, apalagi bermuka dua demi mencari perhatian pemimpin. Perhatian atasan bukan sesuatu yang perlu diperebutkan, hingga menurunkan harga diri. Cukup lakukan tugas sebaik mungkin, kerahkan kemampuan secara maksimal, berikan dedikasi dan loyalitas pada institusi, itu sikap yang dapat mengantar kita menjadi pribadi berharga diri. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)