Lingkarjateng.id – Tubuh manusia memiliki sistem unik yang saling bekerjasama menyeimbangkan irama di dalamnya. Sel-sel dalam tubuh akan memberikan berbagai sinyal sesuai kondisi yang sedang dialami seseorang. Maka dari itu, peka menjadi kunci bagi seseorang untuk mengenali sinyal tubuh agar kesehatan fisik dan mental tidak semakin memburuk.
Tak hanya itu, tren hustle culture membuat kita tidak peka dengan kondisi yang sedang dialami tubuh sehingga kita telat menyadari ternyata tubuh butuh istirahat dan kondisi mental perlu rehat. Kesibukan sehari-hari membuat sistem di dalam tubuh bekerja lebih keras jika tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat.
Salah satu cara untuk memperhatikan diri sendiri adalah dengan mengenali sinyal-sinyal yang diberikan tubuh, sehingga kita bisa mengambil jeda untuk merawat diri dan memunculkan versi terbaik diri setelahnya.
Merasa kewalahan
Rutinitas harian membuat kita terkadang melakukan beberapa pekerjaan sekaligus atau multitasking. Hal tersebut menjadi hal wajar ketika tubuh dalam kondisi fit dan kondisi pikiran sedang tenang. Namun, ada kalanya kita merasakan lelah berkepanjangan meskipun hanya melakukan hal-hal sederhana atau merasa berat untuk mengerjakan hal-hal kecil.
Hal tersebut menjadi sinyal tubuh yang menandakan bahwa kita butuh mengambil jeda sejenak untuk menata ulang pikiran. Sinyal ini tidak bisa diabaikan begitu saja jika ingin menjalani keseharian lebih optimal.
Lebih sensitif
Satu kata yang dilontarkan orang lain bisa terasa sangat menyakitkan dan membuat kita tersinggung. Nah, mudah marah dalam merespons orang lain bisa jadi sinyal yang menandakan bahwa kamu sedang mengalami kelelahan fisik dan emosi.
Saat kita merasa lebih sensitif, mungkin itu tandanya diri kita sudah mencapai batas maksimal sehingga memerlukan jeda sejenak untuk lebih memperhatikan diri. Kita perlu waktu dengan diri sendiri untuk mengurai penatnya pikiran dan lelahnya fisik.
Kehilangan motivasi
Terkadang kita sampai pada titik di mana segala sesuatu terasa hambar. Hal-hal yang biasanya dapat menarik perhatian, kegiatan yang biasanya kita kerjakan dengan semangat tiba-tiba terasa sangat menjemukan. Kondisi ini membuat diri kita tidak bisa berfungsi secara maksimal.
Saat berada pada titik ini, artinya kita butuh me time sehingga akan lebih baik bagi kita untuk sejenak menjauh dari hal-hal tersebut. Melakukan meditasi bisa menjadi pilihan untuk membuka dan merelaksasikan pikiran.
Ingin menyendiri
Media sosial selalu menawarkan berbagai kebisingan informasi, ditambah lingkungan di kehidupan nyata yang mengharuskan untuk selalu membaur dengan orang lain membuat pikiran kita selalu riuh. Pada tingkat tertentu, kondisi ini bisa membuat kita justru merasa ingin menyendiri dan lebih banyak diam ketika berada dalam suatu kelompok. Hal ini merupakan sinyal tubuh bahwa kita butuh waktu untuk hening dan sendiri.
Untuk menghalau perasaan-perasaan tersebut mendekam di dalam diri, kita bisa melakukan dialog dengan diri sendiri untuk memahami apa yang sedang dirasakan diri kita kemudian melakukan relaksasi seperti yoga, meditasi, atau taichi, lalu membiasakan olahraga rutin untuk mengurangi stres, serta pastikan untuk tidur cukup agar tubuh lebih bugar. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)