SEMARANG, Lingkarjateng.id – Selama 10 bulan dipimpin Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah banyak menorehkan capaian positif di berbagai sektor.
Ahmad Luthfi tetap meminta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggenjot kinerjanya pada 2026.
“Sepuluh bulan kemarin kita lalui, harus kita syukuri dengan cara meningkatkan kinerja sekaligus harus siap menghadapi tantangan 2026 yang akan datang,” kata Luthfi saat memimpin apel pagi di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, 29 Desember 2025.
Ia mengatakan selama 2025, dirinya fokus pada penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, penyediaan jaminan terkait dengan kesempatan sekolah, serta infrastruktur.
Tercatat, angka kemiskinan di Jawa Tengah turun dari 9,58% menjadi 9,48%. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 5,37% (yoy) dan berada di atas rata-rata nasional. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Tengah juga turun 0,12% menjadi 4,66% pada Agustus 2025.
Sementara realisasi investasi di Jawa Tengah hingga triwulan III mencapai Rp66,1 triliun. Nilai investasi itu mampu menyerap sebanyak 326.462 orang tenaga kerja.
Pada sektor pendidikan, Luthfi menjelaskan, ada sekitar 1.100 anak putus sekolah sudah dikembalikan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu, ribuan anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem disekolahkan melalui program sekolah kemitraan dengan sekolah swasta.
Sementara untuk layanan dasar kesehatan, program dokter spesialis keliling (Speling) telah dilaksanakan sebanyak 876 kali sampai Desember 2025. Menjangkau 738 desa di 388 kecamatan dengan total sasaran 83.137 jiwa. Capaian tersebut mengantarkan provinsi Jawa Tengah mendapatkan penghargaan terkait akselerasi bidang kesehatan.
“Seluruh capaian itu membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah kerja dengan ikhlas dan tulus. Jadi nafasnya kolaborasi, yaitu kerja-kerja bersama antara seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), bupati dan wali kota, serta stakeholder terkait,” ucap Luthfi.
Ia menegaskan, pada 2026 prioritas kinerjanya adalah meneguhkan Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi swasembada pangan. Menurutnya, program pembangunan infrastruktur 2025 juga sudah selaras untuk menunjang swasembada pangan.
Kerja-kerja berjenjang dan berkelanjutan tersebut diharapkan bisa diimplementasikan dengan baik dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, sampai ke desa-desa.
Editor: Sekar S






























