KUDUS, Lingkarjateng.id – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris bersama Wakil Bupati Bellinda Birton turun langsung ke tengah para pedagang di kawasan pedagang kaki lima (PKL) Alun-alun Simpang Tujuh Kudus pada Sabtu sore, 26 April 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Kudus membagikan celemek dan sarung tangan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya menjaga kebersihan dan higienitas dagangan.
“Ini dalam rangka menjaga kehigienisan dan kesehatan kita bersama,” ujar Sam’ani di hadapan ratusan PKL yang antusias.
Sam’ani menegaskan bahwa kepedulian ini bukan hanya tentang perlengkapan, tetapi juga bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap PKL, khususnya yang ber-KTP Kudus.
Ia menjelaskan bahwa prioritas bantuan modal dan jaminan kesehatan memang ditujukan untuk warga Kudus, agar program benar-benar menyentuh masyarakat lokal.
“Kalau teman-teman dari luar Kudus ingin tetap berjualan, kami sarankan mengurus pindah KTP ke Kudus. Ini untuk memudahkan pelayanan,” tambahnya.
Tak hanya soal modal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus juga memperhatikan aspek kesehatan.
Jika ada pedagang luar daerah yang sakit dan belum tercakup BPJS PBI, perlu ada proses administrasi tambahan ke daerah asal.
Dalam kesempatan itu, Sam’ani sekaligus meluruskan kesalahpahaman yang sempat beredar terkait kebijakan ini.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Kudus tetap mendukung semua PKL tanpa diskriminasi.
“Kami tetap pro kepada semua PKL. Ini demi kebaikan dan keberlangsungan usaha teman-teman,” katanya.
Respons positif pun datang dari para pedagang. Jamiadi, PKL senior yang sudah 15 tahun berjualan di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, menyampaikan apresiasinya.
“Terima kasih atas perhatian dari Pak Bupati. Ini mendukung kami untuk lebih bersih dan menarik pelanggan,” ucapnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)