Dewan Demak Harap Pembangunan Tanggul Laut untuk Atasi Rob Segera Terealisasi

Ketua DPRD Demak Zayinul Fata

Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata. (M. Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Bencana rob yang melanda Kabupaten Demak, terutama di wilayah pesisir, semakin tahun makin parah dan memprihatinkan. Tidak sedikit warga berpindah domisili lantaran tanah kelahiran mereka hilang menjadi lautan.

Saat ini, ada empat kecamatan di Kabupaten Demak yang terdampak bencana rob, meliputi Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung.

Rifqi, seorang tokoh masyarakat Desa Purworejo, Bonang, mengeluhkan kondisi rob yang selama ini melanda desanya kepada Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata.

“Ini masalah peningkatan air laut, jadi air pasang yang ada di desa kami itu semakin tinggi. Kita memang butuh penanganan tersebut, mulai dari tanggul laut ataupun penahanan abrasi, ataupun peninggian jalan, dan untuk akses-akses ekonomi yang ada di desa kami, ini segera direalisasikan,” katanya dalam kegiatan silaturahim Ramadhan bersama Ketua DPRD Demak bertempat di Desa Purworejo pada Sabtu, 16 Maret 2025.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak, Zayinul Fata, berharap wacana pemerintah pusat untuk membangun giant sea wall atau tanggul laut guna mencegah rob di wilayah setempat dapat segera terealisasi.

Zayinul mengaku prihatin atas kondisi warga pesisir Kabupaten Demak yang setiap harinya dipaksa berteman dengan kerasnya ombak dan asinya air laut yang masuk ke dalam rumah.

Dia berharap pembangunan giant sea wall berdampak positif dalam mengatasi bencana rob di wilayah Kabupaten Demak.

Dia juga berharap, pembangunan giant sea wall tidak hanya berhenti di wilayah Sayung saja, melainkan harus sampai ke Kabupaten Jepara.

“Jika pembangunan hanya sampai Semarang dan Sayung, maka Bonang akan menjadi korban. Namun, jika dari Semarang sampai Jepara, insyaallah daerah ini akan aman dari banjir dan abrasi,” ujarnya.

Zayin menyampaikan bahwa kolaborasi dan sinergi antara pemerintah daerah hingga pemerintah pusat menjadi suatu hal yang penting untuk percepatan pembangunan di daerag, salah satunya berkaitan dengan anggaran.

“Tentunya hari ini yang kita butuhkan adalah pembangunan yang cepat, penganggaran tidak hanya dari APBD,” ujarnya.

Dia juga berkomitmen untuk terus mengawal pembangunan infrastruktur, salah satunya akses jalan yang ada di wilayah pesisir Demak, teruma di Kecamatan Bonang.

“Saya sebagai warga Bonang, saya merasa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa daerah ini mendapatkan perhatian yang layak dalam proses pembangunan. Akses pendidikan dan lahan ekonomi adalah hal yang krusial untuk diselamatkan,” katanya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version