PATI, Lingkarjateng.id – Wakil Bupati (Wabup) Pati, Risma Ardhi Chandra, resmi membuka lomba azan dan kaligrafi pada Festival Ramadhan yang diselenggarakan oleh Yayasan Jabalnur Pesantenan di Pendopo Kabupaten Pati pada Senin, 24 Maret 2025.
Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta itu menjadi sorotan utama dalam rangka merayakan bulan suci Ramadhan, sekaligus menjadi wadah bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat dan keterampilan mereka.
Dalam sambutannya, Chandra menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pimpinan Yayasan Jabalnur Pesantenan beserta seluruh panitia atas terlaksananya kegiatan yang penuh makna tersebut.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Pati sangat mendukung kegiatan positif seperti ini, yang tidak hanya menyemarakkan Ramadhan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk menyalurkan bakat mereka, terutama di bidang kaligrafi dan azan,” kata Chandra.
Chandra juga menyampaikan bahwa Festival Ramadhan menjadi bentuk nyata dalam memperkuat syiar agama Islam, mengisi waktu liburan sekolah dengan kegiatan bermanfaat, dan mempersiapkan generasi muda untuk meneruskan tradisi keagamaan, terutama dalam hal mengumandangkan azan.
Chandra berharap para peserta dapat menunjukkan yang terbaik agar pemenang lomba nantinya dapat mewakili Kabupaten Pati dalam ajang MTQ Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang akan digelar di Kabupaten Tegal pada 7 hingga 11 Juli 2025 mendatang.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Ramadhan, Suharsi, menyampaikan bahwa lomba azan dan kaligrafi diselenggarakan dengan tujuan untuk membangun kekuatan iman dan takwa generasi muda.
“Kami ingin mendidik generasi muda menjadi penerus bangsa yang tidak hanya berbakat, tetapi juga memiliki kesadaran spiritual yang tinggi. Terlebih Pati dikenal sebagai Kota Santri, dan kami berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi para remaja melalui lomba-lomba seperti ini,” katanya.
Tak hanya itu, Suharsi juga bangga mengungkapkan prestasi luar biasa di bidang kaligrafi yang telah diraih oleh anak-anak Pati. Seperti Huda Purnawadi yang menjadi juara kaligrafi internasional di Turki pada tahun 2017, dan Miftahul Huda yang meraih juara kaligrafi ASEAN pada 2003 dan juara internasional di Malaysia pada 2023.
“Prestasi ini adalah kebanggaan bagi kita semua dan harus kita teruskan dengan memperbanyak lomba-lomba seperti ini agar kaligrafi dan seni Islam semakin dikenal,” ujarnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)