KENDAL, Lingkarjateng.id – Jelang serah terima sementara pekerjaan (provisional hand over) Pasar Weleri 1 Kabupaten Kendal, sejumlah pedagang mengaku masih belum mendapatkan informasi terkait mekanisme pembagian lapak.
Salah satunya Indra Hermawan. Pedagang yang memiliki delapan kios di eks Pasar Weleri yang terbakar itu mengaku hingga saat ini belum mengetahui informasi terkait mekanisme pembagian lapak pedagang.
Kendati begitu, Indra berharap Pemerintah Kabupaten Kendal dapat berlaku adil terkait pembagian lapak bagi para pedagang lama yang menjadi korban kebakaran beberapa tahun silam.
“Kalau isu yang berkembang katanya nanti satu pemilik lapak yang di pasar lama hanya bisa mendapatkan jatah satu. Nah, kalau seperti saya yang dulu mempunyai delapan lapak, terus sekarang cuma dapat satu ‘kan tidak adil,” ucapnya pada Rabu 20, Desember 2023.
Bupati Kendal Upayakan Pasar Weleri 1 Segera Ditempati Pedagang usai Dibangun
Pedagang lainnya, Indra Joni juga mengaku belum mengetahui informasi terkait pembagian kios maupun los di Pasar Weleri 1. Namun demikian dirinya siap mengikuti prosedur yang ditentukan oleh Pemkab Kendal.
“Harapannya pasar ini nantinya bisa segera ditempati, supaya aktivitas ekonomi ini bisa berjalan. Kalau di pasar relokasi ini ‘kan keadaannya seperti itu. Kalau proses pembagian lapaknya kita ikuti kebijakan yang terbaik menurut pemerintah saja,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Kabupaten Kendal, Toni Ariwibowo, menyatakan Serah Terima Sementara Pekerjaan direncanakan pada Kamis, 21 Desember 2023.
Usung Konsep Modern, Pasar Weleri 1 Bakal Jadi Salah Satu Ikon Kendal
Sedangkan terkait pembagian lapak pedagang, pihaknya masih akan melakukan beberapa kajian. Pasalnya dari jumlah sebelumnya yakni 1.800 kios/los, di pasar baru untuk saat ini hanya tersedia 800 kios/los.
“Di tahap satu ini terbangunkan untuk los dan kios sejumlah 800. Tentunya masih ada hampir 1.000 yang sementara ini baru akan kita godog formulanya, nanti kita akan memakai alternatif undian. Dan siapa yang akan kita undi, kita baru minta masukan dari paguyuban formasinya bagaimana,” terangnya.
Toni menegaskan, prioritas pedagang yang akan mendapatkan lapak diantaranya adalah pedagang yang sebelumnya pernah berjualan di Pasar Weleri yang terbakar, mempunyai kartu kuning, pedagang yang tepat waktu dalam membayar retribusi.
“Dipastikan yang masuk harus pedagang lama. Formasinya bagaimana apakah nanti berdasarkan ketertiban dalam arti pedagang melakukan pembayaran tepat waktu retribusinya. Itu mungkin ada prioritas-prioritas khusus agar bisa mengikuti undian,” bebernya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)