Lingkarjateng.id – Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan pada Selasa, 17 Oktober 2023 menopause adalah berakhirnya siklus haid secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami hadi lagi, minimal 12 bulan. Menopause dikatakan terjadi dini, bila terjadi di bawah usia 40 tahun.
Apa gejala menopause?
Menurut Kementerian Kesehatan, gejala atau tanda-tanda menopause dapat berupa perubahan siklus haid yaitu haid menjadi tidak teratur, kadang terlambat atau lebih awal dari biasanya. Darah yang keluar saat haid dapat lebih sedikit atau justru lebih banyak.
Selain itu, adanya perubahan tampilan fisik seperti rambut rontok, kulit kering, payudara kendur, dan berat badan bertambah. Ada juga perubahan psikologis, contohnya moody, sulit tidur, dan depresi. Kemudian perubahan seksual seperti vagina menjadi kering dan penurunan gairah seksual.
Haid Usia Dini Percepat Menopause?
Sebagian besar orang meyakini bahwa perempuan yang mengalami haid terlalu dini bisa mempercepat terjadinya menopause. Lalu apakah hal ini mitos atau fakta?
Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.O.G mengatakan wanita yang haid pertamanya lebih cepat, tak berarti mengalami menopause lebih cepat dibandingkan mereka yang haid pertamanya lebih lambat.
“Mitos ya, kalau menstruasinya cepat, menopause-nya lebih cepat,” ujar dokter lulusan Universitas Indonesia itu, seperti yang dilansir dari Antara.
Yeni menjelaskan wanita saat dilahirkan sudah membawa jumlah folikel atau sel telur sendiri dan ini jumlah beragam antara satu wanita dengan lainnya, ada yang memiliki 500.000, 750.000, atau 1.000.000 folikel. Folikel ini setiap bulannya yakni pada masa menstruasi akan keluar sebanyak satu setiap bulannya.
Oleh karena itu, dia menekankan bahwa waktu haid pertama tak menentukan seorang wanita mengalami menopause lebih cepat atau lebih lambat.
“Kalau dia membawa folikel yang jumlahnya banyak ya dia akan menopause yang lebih lambat dibandingkan mereka yang terlahir dengan jumlah folikel lebih sedikit,” kata Yeni.
Faktor yang mempercepat menopause
Yeni mengatakan, gaya hidup seperti kurangnya istirahat, stres berlebihan, olahraga yang minimal, suplementasi makanan yang tidak baik, kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, bisa mempercepat terjadinya menopause.
“Mungkin juga ada penyakit-penyakit tertentu seperti kanker, terapi atau obat-obatan untuk kanker bisa mematikan indung telur yang menyebabkan menopause dini,” kata Yeni. (Lingkar Network | Shinta – Lingkarjateng.id)