PATI, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, mengapresiasi kinerja Baznas Pati yang telah melakukan pengumpulan ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah) dan mammpu melaksanakan program bantuan rumah tak layak huni (RTLH) sebanyak 900 rumah terhitung hingga tahun 2023.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Henggar saat menghadiri sosialisasi optimalisasi pengumpulan dan pelaporan ZIS di Gedung PGRI Pati pada Rabu, 12 April 2023. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Pati dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pati.
“ZIS Baznas ini memang merupakan salah satu penyangga terhadap penanganan-penanganan problematika sosial yang ada. Saya selalu berkomunikasi dengan teman-teman Baznas untuk bagaimana melakukan penanganan sosial yang ada di Kabupaten Pati. Baik itu untuk masalah yang memang sudah ada maupun terhadap penanganan dampak bencana,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk menunjang Baznas dalam melaksanakan program-programnya Pemerintah Kabupaten Pati memberikan dana hibah sebesar Rp 500 juta.
Pj Bupati Henggar berharap Baznas ke depan dapat lebih fleksibel dan optimal melakukan penanganan masalah yang ada di masyarakat menggunakan dana hibah tersebut.
Sementara itu, Ketua Baznas Pati Imam Zarkasi menyampaikan, tujuan kegiatan kali ini ialah dalam rangka optimaliasi pengumpulan dan pelaporan ZIS bagi UPZ Baznas Kabupaten Pati.
Pj Bupati Pati Serahkan Rp 5,25 M BKK Desa untuk Pengurus Tempat Ibadah
“Untuk mekanisme pengumpulan ZIS, zakat profesi dikumpulkan dari ASN OPD, lembaga, sekolah dan BUMD beragama Islam jika penghasilannya atau penerimaannya sudah sampai nishob zakat. Adapun besaran zakat profesi sebagaimana dimaksud pada Peraturan Bupati (Perbup) Pati nomor 27 tahun 2021 ialah 2,5%,” bebernya.
Adapun besaran infak pada pasal 8 ayat 2, untuk ASN golongan IV ialah sebesar Rp 45.000, golongan III sebesar Rp 40 ribu, golongan II sebesar Rp 35 ribu dan golongan I sebesar Rp 30 ribu.
Ia menyebutkan, sejak Januari 2023, penerimaan ZIS mengalami penurunan berturut-turut. Bulan Januari sebesar Rp 900 juta, Februari sebesar Rp 700 juta dan Maret Rp 600 juta. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)