• Box Redaksi
  • Kontak & Info Iklan
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Lingkar Network
    • LINGKAR.NEWS
    • BERITAJATENG.ID
    • KABARHARIINI.ID
  • Developer
Minggu, Juni 8, 2025
lingkarjateng.id
  • BERANDA
  • REGIONAL
    • Pati Hari Ini
    • Kudus Hari Ini
    • Rembang Hari Ini
    • Blora Hari Ini
    • Demak Hari Ini
    • Jepara Hari Ini
    • Kendal Hari Ini
    • Grobogan Hari Ini
    • Semarang Hari Ini
    • Batang Hari Ini
    • Salatiga Hari Ini
    • Pekalongan Hari Ini
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • ARTIKEL
    • Wisata
    • Guru Menulis
    • Inspiratif
    • Keagamaan
    • Opini
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • REGIONAL
    • Pati Hari Ini
    • Kudus Hari Ini
    • Rembang Hari Ini
    • Blora Hari Ini
    • Demak Hari Ini
    • Jepara Hari Ini
    • Kendal Hari Ini
    • Grobogan Hari Ini
    • Semarang Hari Ini
    • Batang Hari Ini
    • Salatiga Hari Ini
    • Pekalongan Hari Ini
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • ARTIKEL
    • Wisata
    • Guru Menulis
    • Inspiratif
    • Keagamaan
    • Opini
No Result
View All Result
lingkarjateng.id
No Result
View All Result
Home Artikel

Lunturnya Etika Komunikasi Lisan di Sekolah

Ulfa Puspa by Ulfa Puspa
Sabtu, 20-Agu-2022
in Artikel, Guru Menulis
POTRET: Guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 2 Cilacap, Ratna Wijayanti, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

POTRET: Guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 2 Cilacap, Ratna Wijayanti, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

914
VIEWS
Bagikan di WhatsAppBagikan di FacebookBagikan di Twitter

*Oleh: Ratna Wijayanti, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 2 Cilacap

BAHASA merupakan sarana penyampaian gagasan dan alat penghubung antara satu orang dengan yang lainnya. Menurut Gorys Keraf, secara umum bahasa memiliki empat fungsi yaitu: (1) bahasa sebagai alat ekspresi diri, yaitu untuk mengungkapkan  apa  yang  tersirat  dalam  hati,  misalnya  untuk  menunjukkan   keberadaan kita di tengah orang lain; (2) bahasa sebagai alat komunikasi, untuk menyampaikan semua  yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain; (3) bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial, yaitu melalui bahasa  kita  mengenal  semua  adat  istiadat,  tingkah  laku,  dan  tatakrama   masyarakat   serta   mencoba   menyesuaikan   diri   dengan lingkungan tersebut; (4) bahasa   sebagai   alat   kontrol   sosial,   yaitu   melalui   bahasa   seseorang memengaruhi pandangan dan sikapnya.

Ada dua bentuk bahasa yang kita ketahui yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Ketika kita berkomunikasi secara tulis, tuturan yang dihasilkan tentu saja akan lebih bagus dan rapi. Namun, hal ini berbeda dengan bahasa lisan. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan tentu saja lebih luwes, kita bisa menggunakan bahasa sesuai dengan kondisi yang ada.

POTRET: Ani Tawing Sri, S.Pd.I., Guru PAI di SDN Bleber, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

Keteladanan Syeh Mahfudz Termas dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa

9 Juli 2024
PRAKTIK: Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mendemonstrasikan pengelolaan sampah menjadi ecoenzym dan kompos di SMP N 9 Semarang, 29-30 April 2024. (Mahasiswa UNNES/Lingkarjateng.id)

Mahasiswa PPG Prajab UNNES Sosialisasikan Pengelolaan Sampah di SMPN 9 Semarang

2 Mei 2024

Seperti yang kita ketahui bahwa seiring perkembangan zaman, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin memudar terutama dikalangan siswa. Hal ini dipicu oleh teknologi modern yang memudahkan akses budaya asing masuk ke Indonesia. Siswa tidak lagi memperhatikan penggunaan bahasa ketika mereka berkomunikasi baik di lingkungan rumah maupun di sekolah. Padahal kita tahu bahwa sekolah itu adalah lingkungan formal dan ketika berkomunikasi dalam lingkup tersebut mestinya menggunakan bahasa yang santun. Fatimah dan Arifin (2014) mengatakan bahwa berbahasa santun akan menjadi bagian penting dalam proses pendidikan bagi masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesantunan. Di Indonesia, orang yang tidak memiliki kesantunan dianggap “tidak berbudi bahasa”. Sekolah merupakan tempat yang paling tepat untuk melaksanakan proses pembinaan berbahasa. Bahasa yang diperoleh dari lingkungan sekolah baik dari teman, guru, maupun karyawan mempengaruhi cara berbahasa siswa. Terutama guru, adalah orang yang paling diperhatikan para siswa di kelas dan di luar kelas. Sikap dan tuturan guru di kelas mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap dan tuturan siswa. Keteladanan guru dalam bertutur kata sangat diperhatikan dan dijadikan contoh dalam tutur kata siswa.

Penggunaan bahasa yang tidak baku, bahkan cenderung kasar sering kali kita jumpai dalam lingkup sekolah. Siswa tidak lagi mementingkan sedang berada dimana dan berkomunikasi dengan siapa saat berbicara. Mereka banyak meniru cara berkomunikasi yang ada dalam sosial media. Ketika berbicara dengan guru pun, siswa lebih sering menggunakan bahasa daerah maupun bahasa gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa gaul juga akan mempersulit siswa berbicara dalam forum formal seperti saat presetasi di kelas. Padahal, bahasa Indonesia adalah identitas  bangsa yang menjadi salah satu penghargaan bagi negara ini. Seharusnya generasi mudah mampu menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bentuk pengabdian kepada negara Jika dibiarkan begitu saja, maka akan merusak tatanan berbahasa dan menurunkan etika dalam berkomunikasi. Penggunaan etika dalam berkomunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi dengan tepat, membangun relasi yang baik, sebagai bentuk sopan santun, dan bagian dari rasa saling menghormati serta menghargai orang lain.

Dengan melihat situasi seperti saat ini, hendaknya sekolah perlu bergerak cepat untuk mencegah semakin merosotnya etika siswa dalam berkomunikasi.  Menurut Fajar Kurniadi1,Hilda Hilaliyah, dan Sangaji Niken Hapsari (2018) mengatakan bahwa peran pendidik dalam penanaman karakter sangatlah penting, pendidik (1) harus terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu melakukan interaksi dengan peserta didik dalam men diskusikan materi pembelajaran, (2) harus menjadi contoh tauladan kepada peserta didiknya dalam berprilaku dan bersikap, (3) harus mampu mendorong peserta didik aktif dalam pembelajaran melalui penggunaan metode pembelajaran yang variatif, (4) harus mampu mendorong dan membuat perubahan sehingga kepribadian, kemampuan dan keinginan pendidik dapat menciptakan hubungan yang saling menghormati dan bersahabat dengan peserta didiknya, (5) harus mampu membantu dan mengembangkan emosi dan kepekaan sosial peserta didik agar lebih bertakwa, menghargai ciptaan-Nya, mengembangkan keindahan dan belajar soft skills yang berguna bagi kehidupan peserta didik selanjutnya, dan (6) harus menunjukkan rasa kecintaan kepada peserta didik sehingga pendidik dalam membimbing peserta didik yang sulit tidak mudah putus asa. Guru tidak boleh bosan untuk terus mengingatkan siswa supaya berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, siswa juga perlu banyak diberi pemahaman bahwa harus bisa menempatkan diri saat berbicara dengan orang lain karena tingkat pemahaman satu orang dengan yang lainnya tidak sama. Bahasa bukan individual yang hanya dapat dipakai dan dipahami oleh penutur saja, akan tetapi pemakaian bahasa akan lebih tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami makna tutur. Tidak hanya guru di sekolah, para orang tua di rumah juga mempunyai andil dalam perkembangan bahasa anak. Orang tua juga perlu mengingatkan putra-putrinya supaya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika berbicara.

Daftar Pustaka

Nuraini Fatimah dan Zainal Arifin. 2014. Strategi  Ketidaksantunan Culpeper dalam Berbahasa Lisan di Sekolah . Prosiding Seminar Nasional Magister Pengkajian Bahasa UMS 2014. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/4370/10.%20Nuraini%20Fatimah.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Fajar Kurniadi1,Hilda Hilaliyah, dan Sangaji Niken Hapsari . 2018. Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Kesantunan Berbahasa. Aksiology (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol.2, No.1, Februari 2018 Hal 1 – 7. http://103.114.35.30/index.php/Axiologiya/article/view/1023/1263#

Tags: Guru menulisKarya Ilmiah
Previous Post

Jadi PJ Bupati Pati, Siapa Sebenarnya Henggar Budi Anggoro?

Next Post

Kisah Mbah Mariyo, Pejuang Kemerdekaan Indonesia Asal Kudus

Post Terkait

Ilustrasi penikahan jawa pring sedapur
Artikel

Tradisi Pernikahan Jawa, Pring Sedapur Artinya Apa?

by Admin
8 Juni 2025

SEMARANG, LINGKAR - Dalam tradisi Jawa, pernikahan bukan sekadar menyatukan dua insan, tetapi juga menyatukan dua garis nasib. Salah satu...

Read moreDetails
Ilustrasi Menyimpan daging qurban agar qurban (gemini)

6 Tips Menyimpan Daging Qurban Agar Terjaga Kualitasnya

5 Juni 2025
ILUSTRASI: Kegiatan mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). (IPDN/Lingkarjateng.id)

Melihat Profil IPDN, Sekolah Kedinasan Dibawah Naungan Kemendagri

30 Mei 2025
Gedung utama 1 IPDN Jatinangor, Sukabumi. (Ipdn.ac.id)

Sejarah IPDN yang Jadi Lokasi Retret Kepala Daerah Gelombang II

30 Mei 2025
image 1

11 Tempat Ziarah di Magelang yang Sarat dengan Sejarah

13 Mei 2025
Load More

BERITA UTAMA

Owner Uniq Food Kudus, Ahmad Amin Mustafid, saat menunjukkan beberapa produk olahan minuman rempah miliknya. (Nisa Hafizhotus S./Lingkarjateng.id)
Kudus Hari Ini

Rasanya Khas, Minuman Rempah Muria Uniq Food Kudus Laris hingga Luar Daerah

by Rosyid
8 Juni 2025

KUDUS, Lingkarjateng.id – Minuman berbahan dasar rempah dari Uniq Food menjadi salah satu produk unggulan yang...

Read moreDetails
MENGANYAM: Sejumlah warga tampak sibuk membuat anyaman pandan di Desa Tergo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

Keunikan Anyaman Pandan Tergo Kudus yang Tembus Pasar Internasional

7 Juni 2025
POTRET: Tampak tugu ikonik di wisata Taman Sardi, Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

Taman Sardi, Rekomendasi Wisata Outbound di Lereng Gunung Muria

6 Juni 2025
Rapat Koordinasi: Suasana rapat koordinasi dokter spesialis anak terkait penanganan stunting di Rumah Sakit Mardirahayu Kabupaten Kudus, pada Rabu, 4 Juni 2025. (Fahtur Rohman/Lingkarjateng.id)

DKK Kudus Kolaborasi 7 Rumah Sakit Selaraskan Penanganan Stunting

5 Juni 2025
PELATIHAN: Kepala Disdikpora Kudus, Harjuna Widada, membuka pelatihan operator SPMB online di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Kamis, 5 Juni 2025. (Fahtur Rohman/Lingkarjateng.id)

Disdikpora Kudus Minta Operator SPMB SMP Sabar Bantu Pendaftaran Siswa

5 Juni 2025

BERITA TRENDING

MENINJAU: Bupati Pati Sudewo meninjau Alun-Alun Kembangjoyo untuk pematangan perencanaan pembangunan, Kamis, 5 Juni 2025. (Mutia Parasti/Lingkarjateng.id)
Pati Hari Ini

Bupati Pati Akan Pusatkan Perkantoran Tak Representatif di Alun-Alun Kembangjoyo

by Ulfa Puspa
5 Juni 2025

PATI, Lingkarjateng.id – Bupati Pati Sudewo mengecek luasan Alun-Alun Kembangjoyo guna mematangkan rencana pembangunan di tahun 2026. Proyek pembangunan Alun-Alun...

Read moreDetails
OLAHRAGA: Tim basket sedang menjalani latihan di Stadion Joyokusumo Pati. (Mutia Parasti/Lingkarjateng.id)

Bupati Sudewo Akan Renovasi Stadion Joyokusumo Pati Berstandar FIFA

7 Juni 2025
Pabrik PT Semen Gresik yang berlokasi di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. (Dok. Pemprov Jateng/Lingkarjateng.id)

Prihatin Pabrik Semen Rembang Berhenti Beroperasi, Ketua DPRD Dorong Rekonsiliasi

6 Juni 2025

Post Terbaru

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, saat menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) di Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Kamis, 5 Juni 2025 lalu. (Dok. Pemkot Semarang/Lingkarjateng.id)

Raih WTP 9 Kali Beruntun, Walkot Agustina Apresiasi Kinerja Jajaran Pemkot Semarang

8 Juni 2025
Prosesi tradisi penjamasan berlangsung di area cungkup Makam Sunan Kalijaga, Desa Kadilangu, Kecamatan/Kabupaten Demak, Jumat, 6 Juni 2025. (M. Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

Pemkab Demak Dukung Pelestarian Tradisi Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga

8 Juni 2025
aption: Tim gabungan Polresta Pati memberikan hukuman kepada remaja yang akan melakukan tawuran di Mapolsek Pati pada Sabtu malam, (7/6/2025). (Dok. humas Polresta Pati).

Diduga Anggota Gengster, 16 Remaja di Pati Diciduk Polisi

8 Juni 2025
Ilustrasi penikahan jawa pring sedapur

Tradisi Pernikahan Jawa, Pring Sedapur Artinya Apa?

8 Juni 2025
lingkarjateng.id

Lingkarjateng.id adalah media online yang menerbitkan berita terbaru dan teraktual di wilayah Jawa Tengah, berita yang kami terbitkan padat mendalam dan terpercaya, meliputi info wilayah Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Grobogan, Kota Salatiga dan Kabupaten Batang

Follow Us

  • Box Redaksi
  • Kontak & Info Iklan
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Lingkar Network
  • Developer

© 2021 Lingkarjateng.id - Mendalam Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Jateng Hari Ini
    • Kesehatan
    • Bisnis & Ekonomi
    • Wisata
    • Hukum dan Kriminal
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Teknologi & Informatika
  • Regional
    • Pati Hari Ini
    • Kudus Hari Ini
    • Jepara Hari Ini
    • Rembang Hari Ini
    • Blora Hari Ini
    • Kendal Hari Ini
    • Demak Hari Ini
    • Grobogan Hari Ini
    • Semarang Hari Ini
    • Batang Hari Ini
    • Salatiga Hari Ini
  • Politik & Pemerintahan
  • Artikel
    • Inspiratif
    • Guru Menulis
  • Lingkar TV
  • Box Redaksi
  • Kontak & Info Iklan

© 2021 Lingkarjateng.id - Mendalam Terpercaya