• Box Redaksi
  • Kontak & Info Iklan
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Developer
Selasa, Mei 13, 2025
lingkarjateng.id
  • BERANDA
  • REGIONAL
    • Pati Hari Ini
    • Kudus Hari Ini
    • Rembang Hari Ini
    • Blora Hari Ini
    • Demak Hari Ini
    • Jepara Hari Ini
    • Kendal Hari Ini
    • Grobogan Hari Ini
    • Semarang Hari Ini
    • Batang Hari Ini
    • Salatiga Hari Ini
    • Pekalongan Hari Ini
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • ARTIKEL
    • Wisata
    • Guru Menulis
    • Inspiratif
    • Keagamaan
    • Opini
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • REGIONAL
    • Pati Hari Ini
    • Kudus Hari Ini
    • Rembang Hari Ini
    • Blora Hari Ini
    • Demak Hari Ini
    • Jepara Hari Ini
    • Kendal Hari Ini
    • Grobogan Hari Ini
    • Semarang Hari Ini
    • Batang Hari Ini
    • Salatiga Hari Ini
    • Pekalongan Hari Ini
  • POLITIK
  • PERISTIWA
  • ARTIKEL
    • Wisata
    • Guru Menulis
    • Inspiratif
    • Keagamaan
    • Opini
No Result
View All Result
lingkarjateng.id
No Result
View All Result
Home Artikel Guru Menulis

Keteladanan Syeh Mahfudz Termas dalam Pembentukan Karakter Religius Siswa

Rosyid by Rosyid
Selasa, 09-Jul-2024
in Guru Menulis
POTRET: Ani Tawing Sri, S.Pd.I., Guru PAI di SDN Bleber, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

POTRET: Ani Tawing Sri, S.Pd.I., Guru PAI di SDN Bleber, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

971
VIEWS
Bagikan di WhatsAppBagikan di FacebookBagikan di Twitter

*Oleh: Ani Tawing Sri, S.Pd.I., Guru PAI di SDN Bleber, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati

PENDIDIKAN karakter penerus bangsa di tingkat Sekolah Dasar (SD) merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan sedini mungkin. Selain mereka generasi penerus bangsa, juga bangsa ini membutuhkan generasi penerus yang berkarakter prima. Mengenai hal ini, para pemerhati pendidikan sudah jauh-jauh hari mengingatkan agar di lembaga pendidikan dasar diajarkan pendidikan karakter dalam interaksi belajar-mengajar.

Bentuk nilai-nilai karakter perlu dimiliki peserta didik di tingkat SD dapat berupa kejujuran, kesantunan, kebersamaan, dan religius, dan sebagainya. Idealnya, pembinaan karakter siswa harus selalu diupayakan, baik oleh kepala sekolah, guru, maupun siswa itu sendiri dalam rangka pembentukan karakter siswa.

Bupati Pati Sudewo menemui awak media usai memberi arahan kepada ratusan kepala sekolah mulai tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA di Pendopo Kabupaten Pati pada Rabu, 7 Mei 2025. (Humas Pati/Lingkarjateng.id)

Bupati Pati Terapkan Kebijakan 5 Hari Sekolah Mulai Tahun Ajaran Baru 2025

8 Mei 2025
ILUSTRASI: Sejumlah siswa sekolah menengah mengerjakan tugas kelompok. (Lingkarjateng.id)

Tips Memilih SMA Berstandar Internasional untuk Masa Depan Anak Lebih Cerah

24 April 2025

Seperti yang terjadi di SDN Bleber Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, di mana perilaku siswa mengalami perubahan budi pekerti, sopan santun serta agama yang terasa asing. Jika hal ini berkelanjutan, maka bukan hanya sumber daya manusia (SDM) saja yang rusak, tapi juga bangsa dan negara.

Oleh karena itu, implementasi pendidikan karakter religius pada siswa yang meniru peran tokoh panutan sangat menentukan, terutama dalam hal mengetahui profil tokoh, perjuangannya, dan terutama keilmuannya dengan melalui bimbingan guru diharapkan dapat mengarahkan siswa yang berorientasi pada nilai-nilai karakter religius.

Tentu, terciptanya karakter peserta didik yang baik menjadi dambaan lembaga pendidikan, sekaligus juga menjadi kebanggaan bagi para orang tua siswa. Meskipun dalam beberapa kasus, masih disaksikan karakter peserta didik yang tidak terpuji, seperti tawuran sesama pelajar, membolos, berkata bohong, dan sebagainya.

Berbagai tampilan perilaku negatif yang terjadi di kalangan peserta didik menunjukkan kerapuhan dan ‘kegentingan’ karakter, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan dasar. Dalam konteks ini, pembentukan karakter peserta didik tidak hanya dibebankan pada pendidik, tetapi juga para orang tua siswa harus ikut berkontribusi dalam pembentukan karakter anaknya.

Pendidikan karakter yang ingin ditemukan dalam kajian ini adalah (1) nilai keagamaan yakni berkaitan dengan pemahaman seseorang terhadap nilai-nilai agama yang dianutnya, (2) nilai karakter berkaitan dengan pribadi sebagai manusia yang berupa kejujuran, tanggung jawab, pekerja keras, pencari ilmu, dan sebagainya, (3) kerja keras; (4) Nilai karakter berkaitan dengan orang lain seperti bantu-membantu, harga-menghargai, dan sebagainya, (5) Nilai karakter berkaitan dengan ekologi, dan (6) Nilai karakter berkaitan dengan ke-Indonesia-an.

Upaya mencapai karakter yang optimal di Sekolah Dasar, harus dilakukan dengan bentuk keteladanan. Upaya membentuk karakter peserta didik di Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan bentuk-bentuk peneladanan karakter, pembiasaan karakter, penciptaan karakter, dan pengintegrasian, serta penginternalisasian karakter positif terhadap peserta didik di lembaga pendidikan tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan survei terhadap 110 peserta didik di lingkungan SDN Negeri Bleber, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati tentang peranan keteladanan tokoh terhadap karakter religius terhadap peserta didik. Dalam survei tersebut, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yaitu: Apakah keteladanan tokoh itu penting, apakah implementasi keteladanan tokoh dalam pembentukan karakter religius peserta didik, seberapa penting peran keteladanan tokoh terhadap karakter religius siswa. Hasil dari pertanyaan-pertanyaan tersebut terdapat lebih banyak siswa yang menjawab sangat penting, karena menyangkut dengan pembentukan akhlak peserta didik yang agamis. Keteladanan tokoh idola merupakan contoh figur dalam melakukan pembiasaan beribadah dalam kehidupan sehari-hari yang bisa berimbas pada karakter peserta didik.

Bumi Nusantara dan tanah Jawa khususnya banyak menghasilkan ulama dan penuntut ilmu syar’i. Hal ini dibuktikan dalam sejarah pada abad 18 hingga abad 20, Nusantara begitu poduktif melahirkan para ulama berkelas Internasional, bahkan mereka menjadi pengajar di Masjidil Haram dan Kota Makkah.

Di antara ulama tanah Jawa yang lahir di tanah Jawa adalah Muhammad Mahfuzd at-Tarmasi, ulama Nusantara yang memiliki garis keturunan ilmiah yang kuat dalam bidang hadis. Keterampilannya tidak hanya tercermin dalam penulisan beberapa buku yang telah menjadi acuan di berbagai Universitas Haramian dan Indonesia, tetapi juga dalam peranannya sebagai ‘dosen’ Nusantara pertama yang dipercaya pemerintah untuk mengajar kitab Shahihul Bukhari di Universitas Masjidil Haram.

Genealogi keilmuan hadis at-Tarmasi melibatkan warisan langsung dari Imam al-Bukhari, Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi, Imam an-Nasi, dan beberapa muhaddis lainnya. Melalui jejak genealoginya yang menghubungkan langsung ke para tokoh besar tersebut, at-Tarmasi menjadi muhaddis pertama dari Nusantara yang mendunia. Pencapaiannya tidak hanya terbatas pada popularitasnya, tetapi juga sebagai sosok yang menghidupkan kembali ilmu dirayah. Melalui karya-karya maupun buah pikir di bidang keilmuan, siswa SD dapat meneladani sifat-sifat utama dalam rangka pembentukan karakter siswa yang senantiasa bersemangat menuntut ilmu disertai akhlak yang mulia.

Nama lengkapnya, Muhammad Mahfudz bin Abdullah bin Abdul al-Mannan alTarmasi, al-Jawi, al-Makki, al-Syafi’i. Dia dikenal sebagai seorang imam yang ahli dalam bidang fikih, ushul al-fiqh, hadits, dan qira’at. Kelahirannya terjadi pada 12 Jumadil Ula tahun 1285 H / 31 Agustus 1868 M di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, wilayah Pesisir Selatan Jawa Timur.

Al-Tarmasi adalah putra sulung dari Kyai Abdullah. Ia memiliki beberapa adik kandung, antara lain Kyai Dahlan, Nyai Tirib, Kyai Dimyati, yang juga pernah belajar di Makkah dan ahli dalam Ilmu Waris, Kyai Muhammad Bakri yang mahir dalam Qira’ah, Sulaiman Kamal, Muhammad Ibrahim, dan Kyai Abdurrazaq yang ahli dalam Thoriqat dan merupakan seorang murshid thoriqah dengan pengikut di seluruh Jawa. Keluarga al-Tarmasi berasal dari keturunan keluarga pesantren, yaitu Pesantren Pondok Tremas Pacitan yang didirikan oleh kakeknya, Kyai Abdul Manan. Masa kecilnya dihabiskan di lingkungan Pesantren Tremas, yang pada saat itu, Pondok Tremas diasuh oleh ayahnya, Kyai Abdullah.

Pada saat mencapai usia 6 tahun pada tahun 1291 H, Syeikh Abdullah menginginkan agar putranya, Syeikh Mahfudz at-Termasi, dibawa ke Kota Mekkah. Keputusan ini diambil oleh ayahnya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan beliau akan pengetahuan agama Islam. Syeikh Abdullah ingin agar putranya dapat memperoleh pembelajaran yang mendalam melalui studi beberapa cabang ilmu pengetahuan Islam, dan oleh karena itu, Beliau menitipkan anaknya kepada ulama di Kota Mekkah tersebut.

Perjalanan beliau ke kota Makkah berulang kali yang akhirnya menetap dan meninggal di Makkah.

Mayoritas karya tulis Syeikh Mahfudz dibuat di Makkah, dan proses penulisan kitab kitab yang diciptakannya dilakukan oleh para santri yang belajar di Makkah. Para santri tersebut kemudian menjadi ulama terkemuka yang memimpin pesantren-pesantren ternama di Nusantara.

Kyai Mahfudz At-Tarmasi merupakan ulama Nusantara yang produktif. Banyak karya yang telah dihasilkan oleh beliau. Di antara keistimewaan Syaikh At Tarmasi adalah menguasai berbagai bidang ilmu syar’i, dan memiliki perhatian besar terhadap dunia sanad, beliau menggabungkan antara sanad Qurra’ dan sanad Muhadditsin.

Ilmu At-Tarmasi, tidak hanya terbatas pada disiplin hadis atau bidang ilmu tertentu, melainkan juga merambah ke berbagai cabang ilmu seperti qira’ah, fikih, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, fokus utamanya tetap pada disiplin hadis, yang membuatnya dijuluki sebagai tokoh yang menghidupkan kembali ilmu hadis, khususnya dalam aspek kritik sanad dan kritik matan hadis, dibandingkan dengan ulama Indonesia lainnya.

Untuk menumbuhkan pembentukan karakter religius pada peserta didik, guru PAI dapat melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang disesuaikan dengan kurikulum, adapun strategi yang digunakan adalah keteladanan dan pembiasaan.

Dengan menjadikan Muhammad Mahfuzd at-Tarmasi guru, maka kita dapat mencontoh akhlaknya yang mulia sehingga siswa SD dapat memahaminya dan menerapkan akhlak-akhlak terpuji yang dimiliki oleh Muhammad Mahfuzd at-Tarmasi dalam kehidupan, baik di sekolah maupun di masyarakat.

Muhammad Mahfuzd at-Tarmasi merupakan seorang guru yang alim waallaamah dan senantiasa menjaga sikapnya agar dapat menjadi teladan bagi para murid (peserta didik) beliau. Sifat-sifat sebagai seorang panutan pada diri Muhammad Mahfuzd at-Tarmasi yaitu: (1) Mu’allim, yaitu menguasai ilmu dan mampu mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan baik secara teoritis maupun praktis; (2) Murabbi, yaitu mampu menyiapkan, mengatur, mengelola, membina, membimbing, mengarahkan, serta memelihara murid; (3) Mudarris, yaitu mengajarkan ilmunya kepada murid; (4) Mursyid yaitu memberi petunjuk kepada murid; (5) Muaddib, yaitu mendidik tata krama agar muridnya menjadi orang yang beradab dan berakhlak mulia.

Dengan keteladanan dapat dapat dijadikan suatu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, terutama dalam pembentukan karakter siswa karena hakikat pendidikan adalah mencapai kemampuan sains, serta senantiasa mengharapkan keridhaan Allah.

Sekolah Dasar merupakan pendidikan dasar sebagai fondasi dalam mempersiapkan penerus bangsa yang berakhlak mulia. Dengan meneladani ulama atau guru yang menjadi idolanya, anak didik akan meniru apa yang dilakukan oleh idolanya sebagaimana pepatah Jawa “guru adalah orang yang digugu lan ditiru”. Sehingga perilaku ideal yang diharapkan dari setiap anak didik merupakan tuntutan realistis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

Sesungguhnya Islam telah menjadikan kepribadian Rasulullah SAW sebagai teladan abadi dan aktual bagi pendidikan. Islam tidak menyajikan keteladanan ini untuk menunjukkan kekaguman yang negatif atau perenungan imajinasi belaka, melainkan agar manusia menerapkan pada dirinya. Demikianlah, keteladanan dalam Islam senantiasa terlihat dan tergambar jelas sehingga tidak beralih menjadi imajinasi kecintaan spiritual tanpa dampak yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dapat disimpulkan bahwa, dalam penerapan pendidikan di SD, hendaknya mencontoh pribadi Rasulullah SAW., dan beliau-beliau yang dianggap representatif seperti salah satu ulama yang alim wa’alamah yaitu Muhammad Mahfuzd at-Tarmasi. (*)

Tags: Guru menulispendidikanSyeh Mahfudz Termas
Previous Post

Cafe di Jepara Hangus Terbakar hingga Akibatkan Kerugian Rp 20 Juta

Next Post

Gelombang Tinggi Ancam Wilayah Pesisir Pekalongan

Post Terkait

Gambar Web 20240307 191336 0000
Artikel

Ilusi yang Tak Bertepi

by Sekar Sari
7 Maret 2024

Ketika malam mulai menyapa dalam keheningan

Read moreDetails
POTRET: Guru Produktif TJKT SMK NU Ma’arif 2 Kudus, Mokhamad Nurul Qomar, S.Kom. (Dok.Pribadi/Lingkarjateng.id)

Merevolusi Peran Guru di Kelas

4 Maret 2024
POTRET: Guru SDN Ngawen 02 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati, Muammar Muchsin, S.Pd.SD. (Dok. Pribadi for Lingkar/Lingkarjateng.id)

Model Pembelajaran Quantum Teaching and Learning Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

25 Desember 2023
Guru SDN Ngemplak Kidul 02, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Sugiharti. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

Pendekatan Problem Based Learning Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas I  

30 November 2023
POTRET: Mu’ammar Muchsin, S.Pd SD dari SDN Ngawen 02  Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. (Dok. Pribadi for Lingkar/Lingkarjateng.id)

Media Benda Konkret Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Tematik

24 November 2023
Load More

BERITA TRENDING

Ketua Dekranasda Kendal, Murdoko (kanan), saat melihat RTH Taman Klorofil di Kendal Kota pada Minggu, 11 Mei 2025. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)
Kendal Hari Ini

Dekranasda Kendal Akan Sulap RTH Jadi Pusat Kuliner dan UMKM

by Rosyid
11 Mei 2025

KENDAL, Lingkarjateng.id - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kendal, Murdoko, akan menjadikan semua Ruang Terbuka Hijau (RTH) di...

Read moreDetails
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris. (Mohammad Fahtur Rohman/Lingkarjateng.id)

Proyek SIHT Kudus Dipastikan Lanjut, Bupati Sam’ani: Harus Dikerjakan Hati-Hati dan Diawasi Ketat

10 Mei 2025
Sejumlah truk pengangkut sampah tidak bisa memasuki TPA Darupono Kendal karena adanya penutupan sementara, Minggu, 11 Mei 2025. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

Alat Berat Rusak, TPA Darupono Kendal Ditutup Sementara

11 Mei 2025

BERITA POPULER

  • Kepala Bapenda Kendal, Abdul Wahab. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

    Usaha Kos-kosan di Kendal Akan Dikenakan Pajak 10 Persen Per Pintu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Depo Sampah di Kaliwungu Kendal Resmi Ditutup, Warga Diminta Buang ke TPA Darupono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Kendal Anggarkan Rp 1,5 Miliar untuk Perbaikan Jalan Biting-Cening

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Post Terbaru

Salah satu pintu masuk Pasar Sido Makmur Blora. (Hanafi/Lingkarjateng.id)

Pasar Sido Makmur Blora Segara Terapkan E-Parkir

12 Mei 2025
Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Endhah Endayani Sam’ani Intakoris, saat menghadiri acara gathering di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, pada Senin, 12 Mei 2025. (Nisa Hafizhotus S./Lingkarjateng.id)

Ketua TP PKK Kudus Apresiasi Upaya Warga Desa Menawan Kembangkan Potensi Wisata Lokal

12 Mei 2025
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, saat menghadiri Olimpiade Pendidikan Tingkat Nasional yang digelar di Universitas Semarang, Minggu, 11 Mei 2025. (Dok. Pemkot Semarang/Lingkarjateng.id)

Wali Kota Agustina Dukung Semarang Jadi Rumah Sains

12 Mei 2025
Para calon jemaah haji asal Kabupaten Jepara saat mengikuti acara pelepasan di Pendopo Kartini Jepara pada Senin, 12 Mei 2025. (Tomi Budianto/Lingkarjateng.id)

Lepas 356 Calon Jemaah Haji, Ini Pesan Wabup Jepara

12 Mei 2025
lingkarjateng.id

Lingkarjateng.id adalah media online yang menerbitkan berita terbaru dan teraktual di wilayah Jawa Tengah, berita yang kami terbitkan padat mendalam dan terpercaya, meliputi info wilayah Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Grobogan, Kota Salatiga dan Kabupaten Batang

Follow Us

  • Box Redaksi
  • Kontak & Info Iklan
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Developer

© 2021 Lingkarjateng.id - Mendalam Terpercaya

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Jateng Hari Ini
    • Kesehatan
    • Bisnis & Ekonomi
    • Wisata
    • Hukum dan Kriminal
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Teknologi & Informatika
  • Regional
    • Pati Hari Ini
    • Kudus Hari Ini
    • Jepara Hari Ini
    • Rembang Hari Ini
    • Blora Hari Ini
    • Kendal Hari Ini
    • Demak Hari Ini
    • Grobogan Hari Ini
    • Semarang Hari Ini
    • Batang Hari Ini
    • Salatiga Hari Ini
  • Politik & Pemerintahan
  • Artikel
    • Inspiratif
    • Guru Menulis
  • Lingkar TV
  • Box Redaksi
  • Kontak & Info Iklan

© 2021 Lingkarjateng.id - Mendalam Terpercaya