Magelang, sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah, menyimpan beragam keindahan baik dari sisi alam maupun nilai-nilai spiritual. Tak hanya dikenal dengan keberadaan Candi Borobudur yang mendunia, kota ini juga menjadi rumah bagi banyak tempat ziarah dan makam wali yang memiliki nilai sejarah tinggi. Bagi para peziarah maupun pencari ketenangan jiwa, Magelang menyuguhkan destinasi religi yang patut untuk dikunjungi.
Berikut adalah daftar 11 tempat ziarah di Magelang yang bisa kamu eksplorasi untuk merasakan perjalanan batin sekaligus menapaki jejak para tokoh penyebar agama Islam di Jawa.
Daftar Isi :
1. Masjid Ash-Shirath
Masjid Ash-Shirath adalah tempat ibadah yang mengusung bentuk menyerupai Ka’bah. Ciri khas utamanya adalah dinding hitam dan ukiran kaligrafi berwarna emas bertuliskan Asmaul Husna serta kalimat syahadat. Dibangun pada 27 Oktober 2019, masjid ini menyajikan suasana spiritual yang mendalam. Ukurannya tidak besar, namun cukup untuk menampung jamaah dalam kegiatan ibadah rutin maupun ziarah.
Selain arsitekturnya yang mencuri perhatian, masjid ini juga menjadi ikon wisata religi baru di Magelang. Banyak pengunjung yang datang untuk berfoto maupun bermunajat dalam keheningan suasana.

📍 Lokasi: Kampung Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.
2. Masjid Al-Mahdi
Masjid ini unik karena memadukan unsur arsitektur khas Tionghoa dan Islam. Dibangun di atas tanah wakaf milik warga keturunan Tionghoa, masjid Al-Mahdi mencerminkan harmoni toleransi antarumat beragama. Dominasi warna merah dan lampion menggantung di beberapa sudut masjid memberikan sentuhan budaya yang khas.
Masjid ini resmi berdiri pada April 2017, dan hingga kini menjadi tempat ibadah utama warga sekitar yang mayoritas keturunan Tionghoa dan Jawa.

📍 Lokasi: Perumahan Armada Estate RT 2 RW 2, Jalan Delima Raya No. 42, Kelurahan Kramat Utara, Kota Magelang.
3. Masjid Agung Magelang
Sebagai salah satu masjid tertua di Jawa Tengah, Masjid Agung Magelang memiliki sejarah yang panjang. Dibangun tahun 1650, awalnya masjid ini hanyalah mushola kecil yang digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Kini, bangunannya telah mengalami beberapa kali renovasi, namun tetap mempertahankan unsur arsitektur tradisional.
Masjid ini dilengkapi dengan auditorium berkapasitas 2.000 orang, perpustakaan, serta koleksi Al-Qur’an dan bedug raksasa. Nilai historisnya menjadikan masjid ini sebagai destinasi utama bagi wisatawan religi.

📍 Lokasi: Jalan Alun-alun Utara No. 2, Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
4. Makam Kyai Raden Santri
Kyai Raden Santri yang bernama asli Pangeran Singasari adalah tokoh penting dalam sejarah Islam di Jawa. Ia merupakan putra dari Ki Ageng Pemanahan, pendiri Mataram Islam. Namun, alih-alih meneruskan kekuasaan, ia memilih jalan sunyi sebagai santri dan menekuni ilmu agama.
Makamnya kini menjadi salah satu makam wali di Magelang yang sering diziarahi. Komplek makam yang asri dan tenang di lereng Gunung Pring menambah kekhusyukan saat berdoa dan berziarah.

📍 Lokasi: Jalan Kyai Raden Santri Karaharjan, Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang.
5. Makam Sunan Geseng
Sunan Geseng adalah salah satu murid kesayangan Sunan Kalijaga. Dikenal sebagai mubaligh berdedikasi, ia dipercaya ikut membantu pembangunan Masjid Demak. Ia juga mendirikan pondok pesantren di wilayah Grabag, tempat yang kini menjadi lokasi makamnya.
Banyak cerita mistis dan karomah dari Sunan Geseng yang diyakini masyarakat, salah satunya adalah pesan spiritual dari Sunan Kalijaga agar Sunan Geseng mendirikan masjid dan pesantren di tempat di mana ia kelelahan.

📍 Lokasi: Dusun Tirto, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
6. Makam Mbah Dalhar
KH. Dalhar atau Mbah Dalhar adalah sosok ulama karismatik di abad ke-20 yang sangat dihormati. Nasabnya bersambung ke Kiai Abdurrauf, panglima Pangeran Diponegoro. Ia merupakan mursyid tarekat dan guru spiritual bagi banyak kiai di Jawa Tengah.
Makamnya yang berada di Gunung Pring selalu ramai diziarahi, terutama pada bulan Ramadan dan Maulid Nabi.

📍 Lokasi: Kompleks Makam Gunung Pring, Muntilan, Kabupaten Magelang.
7. Makam Kiai Dudo
Nama Kiai Dudo kini diabadikan menjadi nama sebuah kampung di Tidar Utara. Menurut sejarah, beliau adalah penyebar Islam pertama di kawasan tersebut. Kata “Dudo” sendiri berasal dari “duda” dalam bahasa Jawa, namun tidak memiliki makna negatif.
Pada 2018, kompleks makam ini mendapatkan perhatian pemerintah untuk direvitalisasi sebagai destinasi wisata religi.

📍 Lokasi: Kampung Dudan, Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.
8. Makam Kiai Langgeng
Kiai Langgeng adalah tokoh penting dalam Perang Jawa. Ia merupakan penasihat spiritual Pangeran Diponegoro. Namanya kemudian diabadikan dalam Taman Kiai Langgeng, salah satu ikon wisata keluarga di Kota Magelang.
Makam beliau berada di kawasan taman tersebut dan terbuka untuk umum setiap hari. Tempat ini cocok untuk ziarah bersama keluarga sambil menikmati keindahan taman.

📍 Lokasi: Jalan Cempaka No.6, Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
9. Makam Syeikh Subakir
Syeikh Subakir adalah tokoh mistis dari Timur Tengah yang dipercaya sebagai orang pertama yang “menjinakkan” tanah Jawa dari gangguan makhluk gaib dengan batu hitam dari Mekah. Batu itu kemudian ditanam di Gunung Tidar, yang dikenal sebagai “paku bumi Pulau Jawa”.
Kisah beliau sarat dengan spiritualitas dan kepercayaan lokal. Hingga kini, Gunung Tidar masih menjadi pusat ziarah spiritual masyarakat sekitar.

📍 Lokasi: Gunung Tidar, Kelurahan Magersari, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.
10. Makam Mbah Hasan Asy’ari Mangli (Mbah Mangli)
Mbah Mangli dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Mangli, pesantren salafiyah yang berdiri tanpa nama resmi. Kehidupan beliau penuh kesederhanaan dan keteladanan. Ia wafat pada 2007 dan dimakamkan di pemakaman keluarga di lereng Gunung Andong.
Ziarah ke makam Mbah Mangli sering dilakukan oleh para santri dan masyarakat yang ingin mengambil keberkahan dari perjuangan dakwah beliau.

📍 Lokasi: Kampung Mangli, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
11. Makam Kyai Sepanjang
Nama “Kyai Sepanjang” bukan nama manusia, melainkan nama dari tombak pusaka milik Syeikh Subakir. Makamnya memiliki panjang sekitar 3 meter dan berada di jalur pendakian Gunung Tidar. Cerita ini menjadi warisan budaya lisan yang masih diyakini hingga kini.
Sebagian masyarakat percaya bahwa makam ini menyimpan energi spiritual yang besar dan menjadi simbol kekuatan Islam dalam melawan pengaruh negatif di tanah Jawa.

📍 Lokasi: Jalur pendakian Gunung Tidar, Magelang Selatan, Kota Magelang.
Menjelajahi tempat ziarah di Magelang tak hanya memperkaya pengetahuan sejarah dan budaya, tapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Dari masjid yang artistik hingga makam wali di Magelang yang penuh karomah, semua destinasi ini menyimpan kisah perjuangan dan dakwah para pendahulu Islam.
Bagi kamu yang merencanakan perjalanan spiritual di Jawa Tengah, Magelang bisa menjadi pilihan utama. Selain aksesnya mudah, suasananya pun mendukung untuk perenungan dan perbaikan diri.
Jika ingin memperdalam pengalaman, disarankan untuk datang bersama komunitas, guru spiritual, atau keluarga, sehingga makna ziarah bisa lebih terasa.
Jika kamu ingin versi cetak, eBook panduan wisata religi Magelang, atau infografis media sosial dari artikel ini, cukup beri tahu saya. Saya siap bantu buatkan versi lainnya sesuai kebutuhanmu.