PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pekalongan, Kholid, memastikan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam dan segera menindaklanjuti ambrolnya dinding kelas SD Negeri Depok, Kecamatan Lebakbarang.
Terkait isu tersebut, Kholid dalam wawancara pad Jumat, 11 April 2025 sore, menjelaskan bahwa pemerintah saat ini masih fokus pada penanganan pascabencana.
“Tahun 2024 dan awal 2025, wilayah kita terdampak bencana alam cukup besar, seperti banjir dan tanah longsor, yang merusak setidaknya 30 sekolah. Maka itu, kami memprioritaskan rehabilitasi melalui perubahan anggaran pertama tahun ini,” jelasnya.
Kholid memastikan anggaran perubahan tersebut telah disahkan oleh legislatif dan eksekutif, dan pelaksanaan program perbaikan sekolah dimulai pada akhir April 2025. Ia juga menegaskan bahwa SDN Depok akan mendapatkan perhatian, baik melalui dana tak terduga maupun dalam perubahan anggaran berikutnya.
“Bupati sangat konsen terhadap perbaikan infrastruktur pendidikan. Kami pastikan SDN Depok tidak akan diabaikan,” ujarnya.
Viral Dinding Kelas SDN Depok Pekalongan Ambrol, Butuh Bantuan Rehabilitasi Segera
Terkait isu efisiensi anggaran yang disebut-sebut menghambat rehabilitasi sekolah, Kholid menepis anggapan tersebut. Menurutnya, efisiensi diarahkan ke belanja operasional dan hasilnya dialokasikan ulang untuk memperkuat pembangunan infrastruktur pendidikan.
Selain itu langkah yang diambil sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 yang menekankan percepatan revitalisasi PAUD hingga SMK serta digitalisasi pendidikan.
“Jadi, bisa saya tegaskan, tidak ada dampak negatif. Justru anggaran infrastruktur bertambah, dan kami di Dinas Pendidikan berkomitmen menjalankan arahan tersebut, sejalan dengan instruksi Ibu Bupati untuk terus memenuhi kebutuhan pendidikan yang menjadi prioritas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDN Depok, Tuti, saat dikonfirmasi secara terpisah menyampaikan bahwa pihaknya kembali diminta mengajukan proposal usulan bantuan ke Dinas Pendidikan.
“Kemarin dari Sarpras telepon menanyakan tentang proposal, kemudian kami disuruh membuat lagi dan segera dikirim ke Sarpras. Tadi pagi sudah kami kumpulkan ke Sarpras, hanya saja belum dapat kejelasan jawaban karena baik Pak Kabid maupun Pak Kasi sedang ada agenda keluar. Rencananya sekitar minggu depan akan disurvei kondisi riilnya ke sekolah,” tuturnya. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)

































