PATI, Lingkarjateng.id – Kesenian tradisional Wayang Topeng yang berasal dari Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati menerima penghargaan sebagai warisan budaya tak benda (intangible) dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Bupati Pati, Haryanto kepada Kepala Desa (Kades) Soneyan di halaman Sekretariat Daerah (Sekda) pasca upacara peringatan Hari Jadi ke-699 Kabupaten Pati pada Minggu, 7 Agustus 2022 lalu.
Kades Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Margi Siswanto mengungkapkan bahwa Wayang Topeng merupakan warisan leluhur yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Ia mengaku sangat bangga dengan penghargaan yang diberikan untuk desanya itu. Apalagi, Wayang Topeng itu juga telah mendapat status intangible dari UNESCO.
“Wayang ini ‘kan sudah mendapatkan status warisan budaya tak benda secara internasional dari UNESCO. Bahkan tidak hanya di Kabupaten Pati saja, tapi di Jawa Tengah satu-satunya hanya di Desa Soneyan,” ucap Margi Siswanto.
Margi menambahkan, Wayang Topeng ini dimainkan oleh warganya sendiri dengan mengenakan busana layaknya tokoh pewayangan serta mengenakan topeng.
Wayang Topeng ini pun selalu ditampilkan saat sedekah bumi Desa Soneyan. Dengan cara seperti ini, masyarakat desanya dapat mempertahankan eksistensi Wayang Topeng sebagai suatu bentuk budaya warisan leluhur.
“Ini adalah contohnya Wayang Topeng. Anak-anak sudah kita kenalkan dengan pakaian dan busana seperti ini,” terangnya.
Wayang Topeng ini berbeda dengan wayang yang lain, lanjut Margi, Wayang Topeng di Desa Soneyan mengenakan topeng yang tidak memakai tali.
“Ini bentuk kesakralannya, kalau topeng-topeng biasa pakai tali baru bisa. Ini tidak pakai tali. Jadi saat kita menampilkan, juga ada ritualnya,” terangnya.
Dengan penghargaan yang didapatnya, dirinya akan berusaha lebih keras lagi untuk memperkenalkan warisan leluhur ini dengan mendirikan sanggar. Terlebih, Wayang Topeng ini sudah ditampilkan oleh anak-anak Soneyan di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Anak-anak sekolah ini sudah mahir bermain Wayang Topeng. Karena yang tampil di Jakarta kemarin, yang tampil anak-anak,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)