BLORA, Lingkarjateng.id – Tak sesuai lokasi transmigrasi, dua kepala keluarga (KK) batal berangkat mengadu nasib. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sugeng Saptono, Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
“Kedua KK itu inginnya di Provinsi Kalimantan Tengah, tetapi lokasi yang ditentukan dari Kementerian Desa PDTT untuk Kabupaten Blora ternyata di Provinsi Gorontalo, sehingga kedua KK itu tidak jadi berangkat,” ungkapnya saat dihubungi awak media, Kamis (26/05).
Sugeng mengatakan kedua calon tersebut merupakan transmigran 2022 yang telah lolos seleksi dari lima calon transmigran asal Blora yang mendaftar. Keduanya bernama Lulus Hadi dan Saputro,yang berasal dari Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
“Seleksi sendiri dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2022 di Dinperinaker Blora,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sugeng menyatakan tiga KK lainnya dinyatakan tidak lolos seleksi. Lantaran mereka dinilai tidak paham dengan program transmigrasi.
“Jadi ada tim seleksi, tiga KK dinyatakan tidak lolos karena dinilai tidak memahami program transmigrasi. Yang diketahui itu semua fasilitas dipenuhi oleh pemerintah,” tambahnya.
Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi program transmigrasi ke sejumlah desa dengan menghadirkan narasumber dari Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah. Hanya saja yang menentukan lokasi para calon transmigran adalan dari Kemendes PDTT.
“Kami masih terus melakukan sosialisasi. Baru-baru ini di Desa Nglebur Kecamatan Jiken dan Desa Gondorio Kecamatan Todanan. Rencana selanjutnya di Desa Randulawang Kecamatan Jati dan Desa Jeruk Kecamatan Randublatung,” tandasnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)