KUDUS, Lingkarjateng.id – Tradisi buka luwur atau melepas kain selubung makam Sunan Kudus digelar hari ini, Sabtu pagi 30 Juli 2022. Tradisi yang digelar setiap tanggal 1 Muharram ini dilakukan oleh pihak internal Yayasan Masjid dan Menara Kudus (YM3K).
Acara buka luwur Sunan Kudus dimulai sejak pukul 06.00 pagi ini. Prosesi pelepasan kain selubung makam dimulai dengan tahlil dan doa, kemudian dilanjutkan melepas 5 jenis kain penutup makam yang diperkirakan selesai pukul 09.00 waktu setempat.
Juru bicara Yayasan Masjid dan Menara Kudus mengatakan acara buka luwur Sunan Kudus memang setiap tahun dilakukan pada tanggal 1 Muharram. Kain selubung makam itu nantinya akan diganti dengan kain yang baru dan dibutuhkan 1.500 meter kain berjenis primis.
“Acara ini hampir sama setiap tahunnya, prosesi buka luwur dimulai dengan acara penjamasan keris kemarin, kemudian dilanjutkan pelepasan kain dan pemasangan kain kembali pada tanggal 8-9 Muharam, kata Kharis ditemui di lokasi, Sabtu (30/7).
Lima macam jenis kain selubung yang dilepas ini diantaranya yang utama adalah jenis kompol, wiru, fitras, dan jenis lainnya. Kain tersebut akan dikunjungi dan dibagikan kepada para tokoh, kiai, penyumbang, dan masyarakat.
“Intinya ini adalah kain yang penuh dengan doa, menurut keyakinan masyarakat membawa berkah. Oleh karenanya, semua panitia harus dalam keadaan wudhu selama prosesi pelepasan kain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kharis menuturkan para peziarah baru diperkenalkan untuk melakukan ziarah setelah prosesi buka luwur selesai. Dari pantauan di lokasi, banyak peziarah yang berdatangan dari berbagai daerah.
Kharis membeberkan, untuk tahun ini ada sekitar 35 orang yang mengikuti lelang kain buka luwur. Hasil lelang tersebut akan digunakan untuk perawatan dan operasional makam dan masjid Menara Kudus.
Puncak acara buka luwur makam sunan kudus akan dilakukan pada tanggal 10 Muharam mendatang. Pihak Yayasan Masjid dan Menara Kudus juga akan membagikan nasi uyah asem yang merupakan makanan khas acara buka luwur.
Dikatakan, tahun ini, nasi usah asem tidak hanya dibagikan kepada pemangku punden dan belik, tetapi juga untuk masyarakat umum.
“Pembagian nasi uyah asem nantinya kita buka paket umum, Namun jumlahnya kita coba batasi menyesuaikan dengan sumbangan dari masyarakat,” terangnya. (HASYIM ASNAWI – KORAN LINGKAR)