PATI, LINGKAR – Dalam sepekan, tiga kasus pembunuhan terjadi berturut-turut di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kasus pembunuhan ini pun trending di media sosial X. Nama Desa/Kecamatan Sukolilo pun ternoda. Kawasan yang punya banyak potensi wisata ini, kini viral akibat aksi anarkis warganya.
Kasus di Desa Wegil, Sukolilo
Kasus terbaru, terjadi tawuran yang merenggut satu jiwa. Kronologi kejadian, dua kelompok pemuda di Kecamatan Sukolilo terlibat tawuran pada Jumat malam (7/6). Akibatnya, satu orang pemuda dari Desa Wegil, Sukolilo, Pati meregang nyawa pada Sabtu dini hari (8/6) dengan luka bacok di bagian punggung.
Korban berinisial WG (21) ditemukan bersimbah darah di Jalan Sukolilo-Prawoto pada Sabtu sekitar pukul 01.00 WIB. Ia merupakan anggota kelompok yang terlibat tawuran dengan kelompok lain. Bermula dari saling adu tantang di sosial media dan bertemu untuk tawuran di Jalan Sukolilo-Prawoto.
Kepala Desa Wegil, Heri Priyanto menuturkan kelompok korban berangkat 8 orang dengan mengendarai 4 sepeda motor. Sementara kelompok lain mengendarai 6 sepeda motor.
Korban WG meninggal dunia saat dilarikan ke Puskesmas Sukolilo oleh rekannya dengan luka bacok di bagian punggung. Sedangkan satu orang lagi mengalami luka-luka.
Kasus di Desa Sumbersoko, Sukolilo
Kasus yang tak kalah mengerikan terjadi di Desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati, pada Kamis (6/6). Aksi anarkis warga yang main hakim sendiri, menewaskan satu orang salah sasaran dan menyebabkan tiga orang lainnya luka parah.
Kronologi kejadian yang menewaskan bos rental dari Jakarta ini bermula dari kesalahpahaman warga. Korban BH (52) bersama tiga rekannya bermaksud mengambil mobil yang dirental tapi tak kembali-kembali. BH kemudian melacak mobil itu melalui GPS dan bermaksud mengambil mobilnya menggunakan kunci cadangan.
BH merupakan warga Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mencari mobilnya yang terlacak berada di Desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati bersama rekannya, SH (28) warga Koja, Jakarta Barat; KB (54) Warga Kedungbanteng, Kabupaten Tegal; dan Es (37) warga Pulogadung, Jakarta Timur.
Korban BH dan tiga rekannya menemukan mobil Mobilio putih yang mereka cari terparkir di depan rumah warga bernama Aris.
Naas, saat mereka mengambil mobil dengan kunci cadangan, terdapat warga yang salah sangka. Kemudian diteriaki maling, sehingga para korban dikejar dan dikeroyok hingga babak belur.
“Pukul 18.30, salah satu korban yakni BH dinyatakan meninggal dunia di RSUD Kayen. Sementara tiga korban lainnya dirujuk ke RSUD RAA Soewondo Pati,” jelas Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol M Alfan Armin, Jumat (7/6).
Menurut keterangan Aris, yang diperiksa sebagai saksi, mobil tersebut dia pinjam dari saudaranya. Dengan adanya korban luka dan meninggal ini, kepolisian telah penyelidikan dan menahan dua orang yang diduga sebagai provokator terkait pengeroyokan itu.
Selain timbul korban jiwa dan luka-luka, mobil korban juga tak lepas dari amukan warga. Mobil Daihatsu Sigra milik korban BH ikut dibakar warga.
Kasus di Desa Ronggo, Jaken
Kasus pembunuhan di Kabupaten Pati dalam sepekan ini juga terjadi di Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, pada Selasa (4/6). Pembunuhan terjadi pada gadis bernama Ratri Pramudita (21), yang rencananya menikah Senin (10/6) dengan pemuda asal Rembang.
Malang, pernikahan gagal, justru pemakaman yang digelar akibat aksi brutal mantan pacar bernama Udin (21). Korban dibunuh dengan cara dibacok. Awalnya, Ratri diberikan iming-iming oleh Udin sebuah HP sebagai kado pernikahannya.
Tersangka kemudian meminta korban untuk datang ke rumahnya guna mengambil HP yang kebetulan masih satu desa.
Tanpa ada rasa curiga, korban datang sendirian ke rumah Udin dalam kondisi sepi. Sesampainya korban di dalam rumah (Tempat Kejadian Perkara), tersangka langsung membacok korban hingga tewas.
“Pukul 05.30 WIB korban pamit ke ibunya, bilang mau ke rumah mantannya, mau ambil HP. Karena tidak pulang-pulang kemudian disusul pamannya ke rumah pelaku (U). Sesampainya di lokasi, pelaku bilang kalau D sudah dibunuh,” jelas Asti, salah satu tetangga.
Keluarga korban dan warga sekitar yang kaget langsung melapor ke Mapolsek Jaken untuk ditindaklanjuti. Tersangka pun langsung diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (NAILIN RA – LINGKAR)