SEMARANG, Lingkarjateng.id – Hari jadi Provinsi Jawa Tengah (Jateng) ke-72 diperingati tepat pada hari Senin, 15 Agustus 2022. Dengan mengusung tema Gumregah Bareng Jawa Tengah Gayeng, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengajak masyarakat agar saling memperkuat diri untuk mencapai lompatan yang besar dalam mewujudkan Jateng yang yang lebih baik.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memimpin langsung upacara peringatan hari jadi Jateng ke-72 di halaman Kantor Gubernur Jateng. Upacara berlangsung khidmat dan berjalan dengan lancar.
Didalam sambutannya, Gubernur Jateng menyampaikan bahwa masih banyak sekali pekerjaan rumah (PR) yang musti diselesaikan. Diantaranya infrastruktur, perekonomian, sosial budaya, sumber daya manusia.
“Apalagi pasca dua tahun kita digerus oleh pandemic,” katanya.
Untuk infrastruktur, lanjutnya, Gubernur Jateng terus melakukan komunikasi dengan pusat agar jalan nasional yang ada di Jawa Tengah menjadi baik.
“Untuk infrastruktur kita masih berikhtiar terus,” lanjutnya.
Infrastruktur dinilai penting karena salah satu syarat utama kebangkitan ekonomi adalah lewat pembangunan infrastruktur. Selain pembangunan infrastruktur jalan, juga dilakukan dengan pembangunan bandara, kawasan industri, desa wisata, serta waduk, sebagai penunjang utama sektor pertanian.
“Tapi yang perlu kita catat, pembangunan infrastruktur bukan sekedar keindahan atau kemegahannya. Tapi seberapa besar dampak kemakmuran yang bisa kita rasakan pada masyarakat,” jelasnya.
Setelah pandemi Covid-19, ia menyebutkan bahwa kondisi perekonomian di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan. Dari 5,12% pertumbuhannya pada kuartal pertama tahun 2022 menjadi 5,66% pada kuartal kedua. Ekspor Jateng pun meningkat 41,02%, dari 780 juta US dolar menjadi 1,1 miliiar US dolar. Capaian tersebut juga diimbangi dengan penurunan impor sebesar 18,12%, dari 1,33 miliar US dollar menjadi 1,09 miliyar US dollar. Dalam inflasi pun juga turun 0,69% dari 4,97% menjadi 4,28%.
“Dimana banyak negara-negara maju mengalami kondisi tekanan inflasi yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
Data-data tersebut merupakan cerminan kerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan semua pihak yang terlibat selama ini. “Karena kita yakin dan punya integritas untuk melakukan itu, bukan cuma kerja pemerintah saja sebenarnya. Ini adalah capaian kerja seluruh elemen yang ada di masyarakat.”
Menurutnya kerja keras itulah kado terindah dalam perayaan hari jadi Jawa Tengah yang ke-72 ini. Gubernur Jateng juga memberikan sebuah petuah untuk memberikan samangat yaitu sak bejo bejane wong lali, iseh bejo wong kang eling lan waspodo (Betapa pun beruntungnya orang yang lupa masih lebih beruntung orang yang ingat dan waspada).
“Meski terdengar klise tapi itulah petuah yang paling baik. Agar kita jangan lupa untuk memperkuat diri. Mari tetap eling lan waspodo agar kita bisa melakukan lompatan besar ketika negara-negara lain tidak bisa melakukan banyak pekerjaan,” tuturnya.
Selanjutnya optimalisasi produktivitas dan potensi pangan alternatif yang ada di Jawa Tengah ini dinilai Gubernur Jateng bukan hanya bisa digunakan untuk memperkuat konsumsi dalam negeri tetapi juga pasar ekspor.
“Ayo kita musti gotong royong untuk mengeluarkan dan mengoptimalkan seluruh potensi itu. Inilah momen yang sangat tepat untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang bisa kita lakukan dan kita tunjukkan bagaimana kita bisa berdikari dalam bidang ekonomi. Tentu kita bisa mengejawantahkan kepribadian kita dalam kebudayaan seperti ini,” serunya.
Sebab, imbuh Gubernur Jateng, kesempatan emas tidak akan datang dua kali. Pilihannya cuma satu, mau jadi yang biasa-biasa saja atau kita mau jadi adidaya yang luar biasa.
“Dan itu butuh keseriusan, kerja keras, dan menjaga integritas,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur Jateng juga mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan dari luar Jawa Tengah yang telah hadir dengan baju adat masing-masing. Hal itu menunjukkan bentuk persaudaraan yang kuat.
“Bhinneka Tunggal Ika jalan ada di sini. Terima kasih,” tutupnya. (Lingkar Network | Wahyu Indriyati – Koran Lingkar)