KENDAL, Lingkarjateng.id – Pembangunan Pasar Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal masih belum dilengkapi dengan perlengkapan pemadam kebakaran berupa hidran. Pemasangan hidran penting sebagai bantuan darurat jika terjadi kebakaran.
Pasar Brangsong yang akan segera diresmikan dalam waktu dekat ini dibangun dengan anggaran mencapai Rp 3,1 miliar dari dana APBDes dan swadaya para pedagang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kendal, Sugiono, meminta kepada pihak desa maupun pemborong segera memasang hidran untuk melengkapi pembangunan Pasar Brangsong sebelum diresmikan.
“Sebab jika mengacu pada pengalaman di lapangan, banyak pasar yang tidak dilengkapi hidran, ketika ada kebakaran kesulitan untuk mencari air. Padahal hidran sangat penting dan wajib ada, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di gedung yang luas atau berlantai dua,” jelasnya, pada Minggu, 3 September 2023.
Selain alat pemadam kebakaran, Sekda Sugiono juga memberikan saran agar pemerintah desa setempat menyiapkan akses jalan yang bisa dilalui mobil pemadam kebakaran.
“Apalagi kalau dekat dengan pemukiman penduduk yang padat, tentu akan sangat berbahaya jika terjadi kebakaran. Karena bisa merambat ke pemukiman,” tegasnya.
Menurutnya, jika tidak dipasang perlengkapan dan alat pemadam kebakaran, maka bangunan tersebut tidak memenuhi syarat dan tidak boleh ditempati terlebih dahulu sampai hidran dipasang.
“Nantinya, dari damkar maupun BPBD juga akan melakukan pengawasan dan pengecekan,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Brangsong, Moh Asnawi, mengakui dalam gambar pembangunan Pasar Brangsong memang tidak dilengkapi dengan hidran. Namun dirinya menyatakan akan menganggarkan pemasangan hidran pada tahun berikutnya.
“Saya juga tidak kepikiran. Memang di gambar tidak ada hidran. Ya nanti kalau harus dipasang kita masukkan anggaran tahun berikutnya,” ungkapnya.
Kendati begitu, Asnawi menjelaskan bahwa sebagai langkah antisipasi kebakaran sementara ini pihaknya menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) dengan harapan Pasar Brangsong bisa segera diresmikan dan mulai ditempati pada pertengahan September.
Sedangkan, dari hasil pantauan di lokasi, Pasar Brangsong yang akan menampung 156 pedagang baik los maupun kios tersebut masih minim cahaya dan sirkulasi udara. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)