Renovasi Masjid Agung Kendal, Empat Pilar Peninggalan Wali Songo Kembali Dipasang

GOTONG ROYONG: Pemasangan Pilar Utama Masjid Agung Kendal oleh Sekda Kendal dan para tokoh agama, Senin, 21 Agustus 2023. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

GOTONG ROYONG: Pemasangan Pilar Utama Masjid Agung Kendal oleh Sekda Kendal dan para tokoh agama, Senin, 21 Agustus 2023. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id Empat Soko Guru atau Pilar Utama yang memiliki nilai sejarah dalam pendirian Masjid Agung Kendal kembali dipasang pada proses pengerjaan renovasi Masjid Agung Kendal, Senin, 21 Agustus 2023.

Renovasi Masjid Agung Kendal yang telah mencapai 25 persen itu direncanakan menelan anggaran mencapai Rp 60 miliar. Anggaran tersebut didapat dari dana hibah APBD 2023 Rp 20 miliar, sementara sisanya dari kas Masjid Agung Kendal Rp 8 miliar, sumbangan masyarakat Rp 10 miliar, serta sumbangan lain yang tidak mengikat sebesar Rp 22 miliar.

Pelaksanaan renovasi sendiri telah berlangsung selama delapan bulan sejak peletakan batu pertama yakni pada Desember 2022 lalu.

Takmir Masjid Agung Kendal, Asro’i Tohir mengatakan, empat pilar utama yang ada di Masjid Agung Kendal berasal dari empat Wali Songo yakni Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunung Jati.

“Empat soko guru ini adalah karya empat orang wali yang sekian ratus tahun kayunya masih utuh. Mbah Wali Joko merintis pembangunan ini tahun 1493. Kemudian para wali mendukung dengan mengirimkan empat soko utama,” terangnya.

Pemasangan soko guru pertama, kata dia, adalah tiang yang disumbang dari Sunan Bonang yang akan dipasang di sebelah barat laut.

“Yang berikutnya tiang dari Sunan Ampel yang akan dipasang di sebelah barat daya. Selanjutnya dari Sunan Kalijogo yang akan dipasang di sebelah timur laut. Yang terakhir adalah tiang Sunan Gunung Jati yang akan dipasang di sebelah tenggara,” paparnya.

Menurutnya, pemasangan empat soko guru ini harus sudah terpasang di bulan Safar. Hal tersebut berdasarkan nilai-nilai sejarah pendirian Masjid Agung Kendal.

“Sejarahnya masjid ini dibangun pada bulan Safar. Kita tidak ingin menghilangkan nilai-nilai sejarah itu, kita kan tidak mungkin memperingati hari Proklamasi pada bulan Oktober. Ini kita juga mempunyai perhitungan seperti itu,” bebernya.

Sekda Kendal Sugiono menuturkan, dengan pemasangan soko guru ini merupakan salah satu upaya untuk terus mengingat sejarah bahwa soko guru tersebut adalah tiang yang telah menjadi kekuatan Masjid Agung Kendal selama ratusan tahun.

“Jas Merah, kita jangan melupakan sejarah. Soko guru ini telah teruji beratus-ratus tahun dari segi kekuatannya. Soko guru ini adalah tiang yang sudah menyokong Masjid Agung Kendal selama beratus-ratus tahun. Kita akan melanjutkan renovasi masjid ini dan masih ada unsur-unsur sejarah yang lama,” tegasnya.

Proses renovasi Masjid Agung Kendal ini, kata dia, direncanakan akan selesai pada Desember 2023.

“Target selesai untuk operasional di akhir 2023 ini. Artinya operasional, kubah terpasang, atap sudah terpasang, lantai terpasang, variasi memutar susah terpasang. Tinggal finishing yang dalam,” jelasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version