Program GMT Dorong Penerapan Digitalisasi Pendidikan di Sekolah

Program GMT Dorong Penerapan Digitalisasi Pendidikan di Sekolah

MENJELASKAN: Peserta Program GMT Ulil Abshor sedang memberikan penjelasan tentang digitalisasi pendidikan belum lama ini.

KUDUS, Lingkarjateng.id – Google Master Trainer (GMT) merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) bekerjasama dengan Google Partnership Indonesia. Program ini diberikan untuk membekali guru-guru terkait digitalisasi pendidikan.

Salah satu guru yang mengikuti program GMT yaitu Ulil Abshor yang merupakan guru SDN 1 Gondosari. Ia sendiri sudah mengikuti program ini sejak Maret 2021 lalu.

“Saya sudah lulus program GMT sejak tahun lalu dan sudah menerima sertifikat untuk memberikan traning mengenai program-program google yang bermanfaat untuk pendidikan,” jelasnya.

Ia menerangkan, peserta yang sudah lulus GMT akan menerima sertifikat edukator level satu. Bagi guru maupun peserta yang mengikuti program tersebut, diharapkan bisa memajukan pendidikan di daerahnya masing-masing.

“Kalau sudah lulus itu akan menerima sertifikat tingkat internasional. Lalu bisa memberikan pengenalan mengenai akun belajar dari google. Jadi nanti bisa menjelaskan mengenai pemanfaatan aplikasi google untuk pembelajaran,” paparnya.

Sekolah Penggerak di Kudus Terapkan Kurikulum Merdeka

Ulil menyebut, guru asal Kabupaten Kudus yang sudah lulus GMT ada sebanyak 12 orang. Untuk lulus GMT, peserta harus melewati tiga level tingkatan.

“Setiap jenjang levelnya itu waktunya satu bulan, bagi yg sudah lulus satu level bisa melanjutkan lagi ke level berikutnya,” imbuhnya.

Pada tahun 2022 ini, program GMT sudah masuk di batch enam. Guru di Kabupaten Kudus yang lulus untuk mengikuti batch enam itu ada 49 orang.

“Peserta yang lulus itu berasal dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD sampai SMA,” kata Ulil.

Dirinya mengaku, implementasi program GMT sudah mulai diterapkan di Kabupaten Kudus. Bahkan tidak hanya diterapkan di sekolah tempatnya mengajar, namun pihaknya juga memberikan pemahaman mengenai akun belajar google kepada guru dari sekolah lain.

“Kami tidak hanya menerapkan dalam pembelajaran, tapi juga mengajak guru-guru yang lain untuk menggunakam akun belajar itu. Baik dari jenjang PAUD sampai SMA kami ajak bersama-sama memajukan pendidikan di Kudus,” ucapnya.

Pihaknya berharap, dengan adanya program GMT ini mampu membantu mewujudkan digitalisasi pendidikan di Kabupaten Kudus. Contohnya yakni dengan mengurangi penggunaan kertas (papeless) dan melakukan kegiatan pembelajaran secara inovatif. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)

Exit mobile version