Peringati HUT ke-297, Pemkab Grobogan Salurkan Bantuan Sosial

SIMBOLIS: Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto, menyerahkan bantuan sosial kepada salah satu warga di Pendopo Kabupaten Grobogan pada Senin, 6 Maret 2023. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

SIMBOLIS: Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto, menyerahkan bantuan sosial kepada salah satu warga di Pendopo Kabupaten Grobogan pada Senin, 6 Maret 2023. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.idPemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan menggelar bakti sosial dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-297 Kabupaten Grobogan pada Senin, 6 Maret 2023.

Hadir dalam kegiatan bakti sosial di antaranya adalah Bupati Grobogan, Sri Sumarni, dan Wakil Bupati, Bambang Pujiyanto, dan pihak terkait lainnya.

Pada baksos kali ini Pemkab Grobogan menyalurkan sembako kepada masyarakat difabel, tenaga kebersihan jalan, lingkungan pasar, terminal, pusat kuliner dan kantor di wilayah Kabupaten Grobogan.

Bupati Sumarni, mengatakan bahwa bakti sosial ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Pemkab Grobogan setiap tahunnya sebagai bentuk rasa syukur.

“Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk rasa syukur kita. Semoga dapat menginspirasi masyarakat, untuk semakin peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati Sumarni mengungkapkan bahwa memasuki hari jadi ke-297 tahun, Pemkab Grobogan akan terus berkomitmen dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bakti sosial ini merupakan wujud komitmen, semangat, kepedulian dan kebersamaan untuk terus berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat Grobogan,” sambungnya.

Sebagai pemimpin daerah, Bupati Sumarni menyadari sampai saat ini masih terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrim. Oleh sebab itu, dirinya menegaskan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu upaya dalam memerangi kemiskinan.

“Kegiatan ini juga menjadi bagian upaya intervensi kita dalam penanggulangan kemiskinan, khususnya bagi masyarakat di tujuh kecamatan yang masuk dalam kemiskinan ekstrem, yaitu Gabus, Ngaringan, Kradenan, Geyer, Toroh, Karangrayung dan Kedungjati,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version