Pemkot Semarang Ajak Generasi Muda Lestarikan Makanan Khas Daerah

MEMERIAHKAN: Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menyajikan makanan dalam Jateng Smess Festival di Taman Garuda Kawasan Kota Lama pada Minggu, 27 November 2022. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

MEMERIAHKAN: Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menyajikan makanan dalam Jateng Smess Festival di Taman Garuda Kawasan Kota Lama pada Minggu, 27 November 2022. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengajak anak muda melestarikan dan mengembangkan makanan khas Jawa Tengah, khususnya dari Semarang. Ajakan itu disampaikan saat demo masak dalam acara Jateng Smess Festival pada Minggu, 27 November 2022.

“Ini merupakan salah satu terobosan untuk mengenalkan masakan khas Kota Semarang dan budaya Kota Semarang,” ungkapnya.

Pada demo memasak tersebut dirinya menyajikan menu petis bumbon yang merupakan makanan khas Semarang tempo dulu. 

“Jangan sampai ini nanti tergerus dengan budaya luar melalui makanan kekinian dari luar yang lebih digandrungi anak-anak,” ujarnya.

Dirinya berharap demo masak yang digelar oleh Jateng Smess Festival bisa memotivasi anak muda untuk mengembangkan UMKM ke depannya. Selain itu, ia meminta agar anak muda lebih berkreasi dan berinovasi dalam pengemasan produk yang dijual.

Menurutnya, makanan tempo dulu bisa dikembangkan dan dibuat kreasi, sehingga memiliki nilai jual di pasaran, tidak kalah dengan makanan dari luar.

 Lebih lanjut ia mengatakan, banyak cara yang dapat dilakukan supaya produk UMKM bisa naik kelas. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi. 

“Tadi kita ajak mereka memasak. Kita motivasi bahwa memasak itu mudah, baik proses maupun bahannya. Kita memasak tiga menu, harapannya salah satu nantinya mungkin bisa menjadi usaha dari anak-anak mahasiswa ini dengan gaya baru,” jelasnya.

Sementara itu, Vice President Asian Council For Small Business (ACSB) Jawa Tengah Hasan Abdul Rozak menuturkan, ada lima perwakilan anak muda dari Jateng berpartisipasi. Mereka berasal dari Kota Semarang, Pekalongan, Kudus, Jepara, dan Pati. 

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi setelah digempur oleh pandemi Covid-19. 

“Menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada masyarakat, khususnya generasi muda di Jawa Tengah, serta membuka peluang investasi di sektor UMKM di Jawa Tengah,” ujarnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version