JEPARA, Lingkarjateng.id – Kemajuan teknologi mampu diaplikasikan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jepara ke dalam berbagai bidang, baik akademik, layanan umum, maupun keuangan. Hal inilah yang menjadikan sekolah ini berhasil mengakselerasi program digitalisasi madrasah. Madrasah Digital pun resmi diluncurkan pada Kamis (9/6).
Peluncuran program Madrasah Digital ditandai dengan pemindaian sidik jari secara bersama-sama oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jateng, Mustain Ahmad, Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, Kepala Kantor Kemenag Jepara, Muh Habib, dan Kepala MAN 1 Jepara, Ahmad Rifan di Sport Center madrasah setempat.
Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengapresiasi seluruh jajaran MAN 1 Jepara yang senantiasa beradaptasi dengan tanggap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Harapannya, agar sekolah tersebut menjadi percontohan bagi yang lain.
Dirinya mengatakan, peningkatan standar mutu dan kualitas madrasah jadi kunci utama dalam mencetak dan mempersiapkan generasi emas Indonesia. Ini sebabnya, transformasi digital menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan.
“Perkembangan TIK yang demikian pesat harus cepat kita respons,” tuturnya.
Diungkapkan Edy, bahwa pendidikan dan pembelajaran melalui madrasah atau pun pesantren, membutuhkan afirmasi dan dukungan kebijakan agar mampu bersaing secara global. Karenanya, peningkatan SDM pengajar, literasi digital, sarana dan prasarana serta infrastruktur TIK harus masif dilakukan.
“Pemerintah Kabupaten Jepara siap berkolaborasi, bersinergi, memberikan dukungan, dan mendorong digitalisasi lembaga-lembaga madrasah yang ada di Jepara,” kata Pj Bupati Jepara.
Kepala MAN 1 Jepara, Ahmad Rifan mengatakan, jika digitalisasi madrasah ini sengaja disiapkan untuk tahun ajaran 2022/2023. Program tersebut terdiri dari tiga komponen, yakni bidang layanan umum dan kehumasan, bidang akademik, serta bidang transparansi keuangan. Adapun dalam bidang akademik diantaranya terdapat kelas digital, perpustakaan-el, hingga ujian sekolah berbasis komputer.
“Ini tercipta dari hikmah dua tahun kita dilanda pandemi Covid-19,” ujarnya.
Berikutnya, dalam bidang layanan umum dan humas, ada situs web, informasi akademik, aduan masyarakat, absensi secara daring baik siswa maupun guru, hingga penerimaan peserta didik baru secara daring. Kemudian di bidang transparansi keuangan, ada aplikasi pembayaran secara digital. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)