JEPARA, Lingkarjateng.id – Menjelang Idul Adha, harga bahan pokok di Jepara mulai mengalami kenaikan harga. Seperti yang terjadi di Pasar Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, beberapa bahan-bahan kebutuhan rumah tangga yang biasa dibeli konsumen mengalami kenaikan harga secara signifikan.
Yanti, pedagang warung nasi kuning di Pasar Kalinyamatan mengeluhkan tingginya harga telur, cabai, dan daging ayam di pasar tradisional tersebut. Tidak hanya tiga bahan itu, harga sembako juga melambung tinggi.
“Sudah sejak empat hari ini harga bahan pokok di Jepara naik semua dari telur, cabai, bumbu dapur sampai daging ayam juga ikut naik, hanya harga minyak goreng saja yang turun,” ucapnya.
Ia berharap, harga bahan pokok di Jepara ini bisa turun dan segera kembali normal. Sehingga, tidak menyusahkan pedagang dan pembeli. Sementara itu, Sriatun, pedagang grosir dan ecer telur di Pasar Kalinyamatan mengatakan bahwa, kenaikan harga telur sudah dirasakan sejak 3 hari lalu. Kenaikan harga telur berkisar Rp 4 ribu. Kenaikan harga tersebut menurutnya disebabkan oleh tingginya permintaan.
“Kami jual yang telur biasa dengan harga Rp 29 ribu hingga Rp 30 ribu. Kalau permintaan sedikit sedangkan barang banyak, ya harga turun,” tuturnya.
Ia mengaku bahwa, hanya mengikuti harga pasaran telur dari peternak karena pasokan berasal dari sana. Selain karena menjelang hari raya, kenaikan harga telur saat ini disebabkan harga jagung yang menjadi pasokan pakan ayam juga mahal.
Sedangkan Jumrotun, salah satu pedagang cabai dan bumbu dapur yang berada di kios dalam Pasar Kalinyamatan mengatakan bahwa, harga cabai rawit sepekan lalu masih Rp 50 ribu per kilogram. Namun kemarin, harganya naik hingga menjadi Rp 70 ribu per kilogram.
Ia menambahkan, bukan hanya harga cabai yang naik. Harga bawang merah juga naik dari Rp 45 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram. Begitu pun bawang putih yang juga melambung dari Rp 36 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram.
Sementara itu, dalam keterangan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara, Iskandar Zulkarnain mengatakan bahwa, bulan ini diprediksi puncaknya musim kemarau. Sehingga berpotensi menimbulkan serangan hama.
“Pada saat seperti ini, potensi serangan hama terhadap tanaman cabai memang tergolong tinggi. Apalagi dalam beberapa hari ke depan sudah peralihan musim dari hujan ke musim kemarau, dan itu mempengaruhi tanaman petani,” tuturnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)