BATANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang mendistribusikan bantuan 4.000 liter air bersih setiap tiga hari sekali ke desa yang mengalami dampak kekeringan. Hal ini diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki di Batang pada Senin, 5 September 2022.
“Hari ini, kami mendistribusikan satu tangki air bersih untuk warga Desa Tambahrejo, Kecamatan Bandar yang kini sedang kesulitan mendapatkan air bersih,” katanya.
Menurutnya, penyebab sulitnya warga desa mendapatkan air bersih ini karena kondisi saluran air yang menjadi resapan sumur mengering akibat adanya proyek perbaikan Bendungan Binagarut.
Pemkab Batang, lanjut Lani, telah memerintahkan pengerjaan bendungan itu segera diselesaikan agar air yang berada di atas dapat mengalir ke saluran air yang menuju di Dukuh Wrage, Desa Tambahrejo, Kecamatan Bandar.
Ia menambahkan, bagi wilayah desa yang mengalami kesulitan air bersih agar segera menghubungi Pemkab Batang atau mengirimkan surat bantuan ke dinas terkait seperti BPBD.
“Kami akan merespons cepat dengan memberikan bantuan air bersih bagi warga desa yang mengalami kesulitan air bersih,” ujarnya.
Lanjut Lani Dwi Rejeki, sebelumnya Pemkab Batang telah mendistribusikan 4.000 liter air bersih pada warga Desa Tambahrejo dan pada Senin, 5 September 2022 ditambah lagi 4.000 liter.
“Sebanyak 4.000 liter air bersih ini didistribusikan pada 300 keluarga. Jadi mereka menerima 50 liter air bersih yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan makan dan minum,” imbuhnya.
Menurutnya, penyebab sulitnya mendapatkan air bersih, karena keringnya saluran air sehingga resapan ke sumur warga tidak ada. Hal ini disebabkan masih adanya perbaikan di Bendungan Binagarut selama 3 bulan kemarin, dan beberapa hari ke depan rencananya akan selesai.
Sementara itu, warga Desa Tambahrejo, Widi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang langsung tanggap atas permintaan warga yang membutuhkan bantuan air bersih.
“Bantuan air bersih ini akan diberikan setiap 3 hari sekali untuk keperluan masak dan minum. Untuk keperluan mandi masih bisa menggunakan air di sendang,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)