PATI, Lingkarjateng.id – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H, jalur pantura Pati-Juwana tepatnya di km 6 terpantau banyak kendaraan yang melintas dari arah barat menuju arah timur dan juga dari arah timur ke arah barat.
Dari banyaknya kendaraan yang melintas di jalur pantura Pati-Juwana tersebut, didominasi oleh kendaraan pribadi. Selain itu, terpantau juga bus dan kendaraan berat yang melintas di jalur Pantura.
Diketahui, hari Jumat (29/04) dan hari Sabtu (30/04) ditetapkan sebagai puncak mudik lebaran, namun arus lalu lintas di Jalur Pantura Pati-Juwana masih tampak rampai lancar dan tidak terjadi kemacetan yang signifikan.
Sementara, sebanyak 750 personel gabungan dari Kabupaten Pati yang terdiri dari TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP dikerahkan untuk mengamankan mudik lebaran serta kondusifitas saat lebaran.
Kapolres Pati, AKBP Christian Tobing mengatakan bahwa, pihaknya telah menyiapkan pos pelayanan bagi pemudik di 4 titik.
“Kita sudah membentuk pos pelayanan ada di 4 titik. Ada di Puri, depan Pabrik Kacang Dua Kelinci, terminal, dan Batangan. Pos yang ada di Batangan ini digunakan untuk meng-cover jalur Pantura utamanya mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Kita juga sudah ada pos blank spot untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas,” tuturnya.
Pihaknya juga menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif dan memastikan perjalanan pemudik lancar.
“Kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar perjalanan kembali ke Pati atau keluar dari Pati tetap lancar. Sekaligus menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif,” ucapnya.
Selain itu, Ia mengatakan bahwa pihaknya tak lupa untuk mengimbau masyarakat agar mematuhi aturan pemerintah dan juga Bupati Pati khususnya terkait takbir keliling.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pati agar benar-benar mentaati apa yang menjadi aturan dari Bupati Pati dan juga aturan dari pemerintah, untuk masalah takbir bahwa tidak boleh ada konvoi kendaraan. Mari, kita bersama menjaga situasi yang aman terlebih masih dalam pandemi Covid-19,” imbaunya.
Berdasarkan data survei dari Kementerian Perhubungan, pada mudik lebaran tahun ini akan ada sekitar 23,5 juta pemudik yang akan memasuki wilayah Jawa Tengah.
Dalam hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pihak dari masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Tengah agar memberikan kontribusi untuk mengatur skema mudik tahun ini, seperti menyiapkan posko kesehatan, jalur alternatif, dan menerjunkan personel guna mengamankan arus mudik.
Gubernur Ganjar juga telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan telah melakukan simulasi di jalur pantura, jalur tengah, jalur selatan, dan jalur tol.
Ia juga telah meminta dukungan dari Pertamina untuk menyiapkan modular pengisian bahan bakar dan meminta Pemda terkait untuk menyiapkan dukungan-dukungan di rest area termasuk informasi wisata dan kuliner.
Guna mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan selama mudik, pemerintah telah menyiapkan beberapa nomor telepon darurat, seperti nomor telepon Jasa Marga, Direktorat Lalu Lintas Polri, Dinas Kesehatan, dan pihak-pihak terkait yang akan siap membantu pemudik.
Sementara, Basarnas Jawa Tengah juga telah menyiapkan helikopter yang akan berjaga dengan petugas kesehatan di berbagai titik di Jawa Tengah, apabila nanti ditemukan situasi darurat dari para pemudik.
Oleh karena itu, Gubernur Ganjar mengimbau kepada para pemudik yang menggunakan transportasi pribadi untuk memperhatikan kesehatan diri dan kesehatan transportasi yang digunakan mudik.
Berdasarkan survei, diprediksi bahwa puncak mudik tahun ini akan terjadi pada hari Jumat (29/04) dan Sabtu (30/04). Sedangkan arus balik diprediksi akan tiba pada hari Minggu (08/05). (Lingkar Network | Lingkar TV)