REMBANG, Lingkarjateng.id – Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengunjungi rumah Sinta Aulia Maludiyah (10), di Desa Samaran, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jumat (20/5). Kedatangan Menteri Risma tersebut dalam rangka penyerahan bantuan sosial.
Sinta Aulia Maludiyah merupakan salah satu bocah yang menderita tumor ganas pada kakinya. Sinta sebelumnya telah mendapatkan perhatian dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berobat gratis ke RSUD Kramat Jati di Jakarta.
Sementara, Menteri Risma turut mengucapkan terima kasih atas kepekaan relawan terhadap gadis mungil itu. Melihat kondisi Sinta saat ini yang membutuhkan bantuan jangka panjang, ia menggandeng situs donasi dan menggalang dana (fundraising) Kitabisa untuk membantu Sinta.
“Kalau penyakitnya ad hoc bisa ditangani langsung itu biasanya langsung kita tangani sendiri. Karena ini panjang waktunya pengobatannya, maka kita minta bantuan dari teman-teman Kitabisa,” terangnya.
Menteri Risma mengatakan bahwa dari Kementerian Sosial memberikan bantuan berupa uang kepada Sinta. Namun, untuk ke depan, bantuan yang lebih besar akan datang dari donatur-donatur yang terkumpul di Kitabisa.
“Nanti yang lebih besar dan yang utama dari teman-teman Kitabisa. Nanti dari Kitabisa bentuknya uang. Tadi dari Kementerian Sosial juga berupa uang tapi tidak banyak karena ad hoc. Jadi hanya untuk menyelesaikan sementara,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Risma juga memberi motivasi kepada Sinta agar lebih tegar dalam menjalani kehidupan ke depan. Menurutnya, keberhasilan bisa diraih oleh siapapun meski dalam kondisi apapun.
“Sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, siapapun dan dalam kondisi apapun semua berhak untuk berhasil dan semua berhak sukses. Itu yang saya sampaikan ke adik Sinta, biar dia semangat dan tidak kecil hati,” ucapnya.
Sementara untuk pendidikan Sinta ke depan, pihaknya akan membantu dengan program-program yang dimiliki oleh pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Sebelumnya, Menteri Risma juga sempat menjenguk Tarno (31) Warga Dusun Blimbing, Desa Mlatiharjo, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal yang menderita kanker otak stadium lanjut. Tarno bahkan sudah terbaring selama setahun.
Pasang Antena, Seorang Laki-Laki Lansia Tersengat Listrik di Rembang
Tarno mengalami keterbatasan biaya dan selama sakit ditemani kakak kandungnya Mistam (38). Bahkan, sebelum mendapat bantuan sang kakak sampai bangkrut usahanya hanya untuk membiayai sang adik.
Mistam bercerita jika awalnya sebelum lebaran tahun 2021 lalu, adiknya merasakan pusing. Seiring waktu tidak hanya pusing namun tangan dan kaki tidak bisa bergerak. Oleh Mistam, Tarno dibawa ke dokter lalu dibawa ke RSI Kendal dan divonis terkena stroke.
Karena terkendala peralatan, Tarno dibawa RS Kariadi Semarang dan setelah dilakukan CT Scan diketahui kalau ada tumor dan harus menjalani Kemoterapi. Bahkan kata Mistam, Tarno juga harus menjalani operasi karena ada infeksi pada tumor tersebut.
Wakil Bupati Rembang Minta Penyuluh Agama Turut Cegah Stunting
Selama ini Tarno dibantu oleh Kementrian Sosial dan beberapa donatur lainnya. Kepala Dinas Sosial Toni Ari Wibowo mengatakan beberapa bantuan berupa sembako pampers, tisu basah, tisu kering, sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, sikat gigi, makanan kering, dan air mineral. Sementara, untuk biaya operasional sehari-hari di rumah sakit senilai Rp 2 juta dan bantuan Usaha Jual beli pulsa dan servis Handphone.
Ketika mengunjungi Tarno, Mensos Risma berpesan kepada Tarno untuk selalu semangat, karena kunci kesembuhan adalah semangat. Risma juga berterima kasih kepada media yang sudah memberitakan sehingga sampai kepada Kementerian Sosial sehingga bisa dicarikan solusinya. Tidak lupa kepada Yayasan Kitabisa yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp 67 juta.
“Saya berterimakasih kepada rekan media yang sudah memberitakan ini dan sampai ke Kementerian Sosial, kepada penerima manfaat saya minta untuk selalu semangat untuk sembuh, karena itu kuncinya,” ujar Risma. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran lingkar)