SEMARANG, Lingkarjateng.id – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Jawa Tengah menggelar demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Dengan berjalan kaki memenuhi Jalan Pahlawan, Kota Semarang, massa ratusan mahasiswa dari 10 kampus di Kota Semarang membentangkan spanduk berisi tuntutan kepada pemerintah.
Dalam aksi tersebut, para koordinator mengawasi rekannya untuk mengantisipasi adanya penyusup dan provokator yang dapat mencederai aksi. Selain itu, massa aksi juga diikuti perwakilan buruh dari konfederasi aliansi Buruh Indonesia dan masyarakat sipil.
Berbagai tuntutan dilayangkan kepada pemerintah dari naiknya harga bahan pokok, kelangkaan minyak goreng, naiknya bahan bakar minyak (BBM), pemindahan ibukota negara (IKN), isu buruh dan ketenagakerjaan, rencana penundaan Pemilu 2024 hingga perpanjangan masa jabatan Presiden RI, Joko Widodo.
Mahasiswa Demo di Kantor Gubernur Jateng Disambut Kawat Berduri
Selain itu, massa juga mendesak Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk mundur dari jabatan karena dianggap gagal menyelesaikan urusan perdagangan.
Koordinator massa demonstrasi, Pudol mengungkapkan, aksi kali ini merupakan gabungan dari aksi sebelumnya.
“Kaitannya adalah beda, kemarin dari teman yang lain. Kami ini gabungan, itu aja,” ungkap Pudol.
Ratusan Mahasiswa Demo Di Kantor Gubernur Jateng, Suarakan 8 Tuntutan
Dalam aksi tersebut Pudol membeberkan tidak ada aksi membakar, hanya aksi damai menyuarakan tuntutannya kepada pemerintah.
“Tidak ada bakar-bakar. Kita aksi damai, itu poinnya,” tambahnya.
Untuk mengamankan aksi unjuk rasa, Polres Semarang menerjunkan 900 personel dan memasang pagar kawat berduri untuk memisah aksi massa dengan personel kepolisian. Sedangkan, untuk menertibkan lalu lintas, contra flow dengan menggunakan satu ruas jalan diterapkan sampai aksi tersebut selesai.
“Mulai pukul 14.00 WIB tadi dilaksanakan pengalihan arus atau untuk khusus untuk Jalan Pahlawan dibuat contra flow hanya menggunakan satu ruas jalan. Nanti, kondisi ini kita akan sesuaikan dengan situasi apakah dipertahankan seperti sekarang atau ditutup total? Nanti kita akan selesaikan, yang pasti sesuai dengan perkembangan situasi yang terjadi,” ujar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar . (Lingkar Network | Henuvan – Lingkar TV)