SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pasca terjadinya kebakaran hutan dan banjir bandang disertai longsor di wilayah lereng Gunung Merbabu, jalur pendakian via Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, masih ditutup.
Relawan gabungan yakni Ketua Batur Reaksi Cepat (BRC) Desa Batur, Supriyanto dan Agus Surolawe sebagai Ketua MPA Pandhu Kopeng mengatakan bahwa, saat ini jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan masih ditutup untuk para pendaki.
“Masih ditutup sejak kebakaran hutan kemarin di Gunung Merbabu, dan sampai saat ini belum dibuka untuk para pendaki,” papar mereka berdua, pada Sabtu, 25 November 2023.
Banjir Bandang Semarang Disebut Dampak dari Kebakaran Gunung Merbabu
Agus Surolawe pun menambahkan, jika penutupan jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan itu diperuntukkan demi keselamatan para pendaki yang hendak melakukan pendakian di Gunung Merbabu.
“Karena memang kondisinya tidak memungkinkan kami buka untuk pendaki, karena sejak kebakaran sampai saat ini situasi medan dan cuaca tidak menentu. Itu sangat berbahaya bagi para pendaki untuk melakukan pendakian di Gunung Merbabu via Thekelan ini,” sebutnya.
Tidak hanya itu, Agus juga menyebutkan bahwa saat ini adalah “musim pitu” dan untuk jalur pendakian via Thekelan merupakan jalur pendakian Gunung Merbabu yang terkenal cukup ekstrem.
“Ini masuk “musim pitu” dimana musim hujan sudah dimulai, dan diatas biasanya banyak badai. Berkaca dari kejadian sebelumnya ada pendaki yang sempat dikabarkan hilang saat mendaki via Thekelan yang dikenal memiliki jalur pendakian ekstrem di musim seperti sekarang ini. Oleh sebab itu, demi keselamatan bersama kami tutup dulu. Di tambah banyaknya bencana alam yang datang di wilayah Thekelan ini,” paparnya.
Jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan ini dikenal cukup ekstrem karena jalurnya memiliki banyak jurang dengan medan yang curam sangat menanjak, dan banyak ditemukan bebatuan serta tebing yang menjulang.
“Untuk jalur ini kan sebelum banjir bandang menerjang, ada kebakaran hutan, kemudian masuk di musim penghujan ada banjir bandang dan longsor, karena diatas itu hujan dengan intensitas sangat tinggi. Belum lagi kabut tebal seperti saat ini. Alasan inilah yang membuat jalur pendakian Gunung Merbabu via Thekelan ditutup. Selain itu saat musim hujan begini banyak ditemui badai, sehingga memang harus ditutup sementara waktu,” ungkapnya.
Pembersihan Material Longsor dan Banjir Bandang di Lereng Gunung Merbabu Terkendala Penerangan
Sementara itu, diungkapkan Supriyanto, meski jalur pendakian via Thekelan yang ada di Desa Batur itu ditutup saat ini, relawan gabungan rencananya dalam waktu dekat ini akan melakukan pengecekan tracking jalur pendakian via Thekelan.
“Harapannya akhir tahun bisa dibuka, semoga tidak ada bencana lagi. Ketika sudah aman maka pasti dibuka kembali. Kami dari relawan akan terus berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) yang memiliki wewenang soal jalur pendakian ini,” tandasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Koran Lingkar)